Jakarta - Pertumbuhan turis dari Korea pada 2008 yang ditetapkan sebagai Tahun Kunjungan Indonesia (Visit Indonesia Year 2008) diprediksi sekitar 6,36% atau mencapai 500 ribu kunjungan. Angka ini, seperti yang dijelaskan dalam paparan Ditjen Pemasaran Depbudpar di Jakarta belum lama ini, masih di bawah angka prediksi untuk negara-negara di kawasan Asia Timur lainnya seperti Jepang, Taiwan, Hongkong dan RRT.
Angka prediksi pertumbuhan 6,36% bagi turis Korea ini, setelah mempertimbangkan hasil pencapaian tahun 2007 sebesar 423.098 kunjungan, yang dinilai cukup maksimal. Berbeda dengan pasar Jepang, yang tahun lalu mencapai 593.784 kunjungan, tahun ini diprediksi bisa tumbuh sebesar 19, 57% atau mencapai 710 ribu wisman. Karena tahun-tahun sebelumnya jumlah turis Jepang yang berkunjung ke Indonesia rata-rata mencapai di atas 600 ribu kunjungan.
Sedangkan untuk pasar Taiwan, Hongkong dan RRC, tahun ini masing-masing diprediksi akan tumbuh sekitar 26,63% dan 13,37%. Wisman dari Taiwan tahun lalu yang berkunjung ke Indonesia mencapai 236.912 , tahun ini diperkirakan sebesar 300 ribu. Sedangkan jumlah kunjungan wisman dari Hongkong dan RRC yang tahun 2007 mencapai 335.172 akan naik hingga 400 ribu kunjungan.
Menbudpar Jero Wacik seusai menerima 57 delegasi kesenian dari Korea yang tergabung dalam Korea Freindship Association (IKFA) di gedung Sapta Pesona Jakarta, belum lama ini, berharap agar kemudahan kunjungan wisman termasuk dari Korea yang tergabung dalam delegasi kesenian IKFA, terus ditingkatkan sehingga target 7 juta kunjungan turis dengan devisa US$ 6,7 miliar tahun ini dapat tercapai.
Sumber: www.budpar.go.id (22 Februari 2008)