Makassar, Sulsel -- Parade Budaya Daerah menutup rangkaian Festival Fort Rotterdam, Jumat, 30 Desember. Penampil atraksi budaya dari 21 kabupaten dan kota di Sulsel berjalan dari Lapangan Hasanuddin ke depan Gubernuran.
Hujan yang cukup deras mengguyur, tidak menyurutkan peserta parade menampilkan atraksi kesenian. Masing-masing penampil hanya diberi waktu selama dua menit pada acara yang molor selama 1,5 jam dari jadwal semula yakni pukul 15.00.
Parade Budaya yang dibuka Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dengan atraksi Tunjung Pakanjara pertama kali menampilkan atraksi Barongsai, Paraga, dan Tari Malebbi dari Kota Makassar. Penampilan seni dikemas dalam parade Abbulo Sibatang bermakna beragamnya seni budaya di Sulsel.
Beragam atraksi budaya ditampilkan di depan gubernur, unsur muspida Sulsel, dan beberapa tamu undangan. Atraksi budaya dari Gowa menampilkan keperkasaan Pasukan Berkuda Tobarania yang merupakan pasukan perang Kerajaan Gowa.
Kabupaten Bulukumba tidak ketinggalan menampilkan kesenian yang lebih atraktif yakni Tari Passapu yang bermakna patriotisme serta Tari Salanreng sebagai pelindung Tolak Bala.
Keluwesan perempuan Sidrap memainkan alat musik tradisional Kecapi dengan pakaian adat cukup menarik perhatian pengunjung. Apalagi, tiga pemain kecapi pria bersusun sambil memainkan alat musik dan lagu Dondang-dondang.
Kekhasan seni budaya Toraja yang penuh semangat dengan kostum berwarna terang ditampilkan utusan Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Sementara Kabupaten Bone dan Sinjai menampilkan atraksi Bissu dengan atraksinya yang cukup mendebarkan yakni menusuk leher dan badan dengan badik.
Kabupaten lain seperti Pinrang memberikan suguhan Tari Pattapi, Enrekang dengan Tari Pajaga yang masih dipelihara masyarakat Limbung menceritakan turunnya Tomanurung, Soppeng dengan atraksi yang menyimbolkan kesyukuran terhadap hasil panen yang melimpah.
Tari Pangaru yang merupakan penyambutan pasukan perang yang pulang membawa kemenangan menjadi andalan Kabupaten Luwu. Tarian yang sangat dinamis juga dibawakan penari perempuan berkostum ungu.
Sumber: http://www.fajar.co.id