Jakarta - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mengajukan lima usulan pemberian kemudahan bagi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia kepada Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) dalam upaya mendorong percepatan pertumbuhan sektor pariwisata, yang tahun 2008 ini ditetapkan sebagai Tahun Kunjungan Indonesia (Visit Indonesia Year/VIY 2008). Lima usulan tersebut juga sebagai implementasi dari Inpres No.6 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata.
Dalam rapat koordinasi nasional bidang Budpar di Jakarta belum lama ini disebutkan kelima usulan itu meliputi agar Menkumham mempertimbangkan kembali pemberian Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) kepada warga negara dari Jepang, Australia, Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, India, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Saat ini pemerintah tengah memfokuskan pasar ke negara tersebut.
Diusulkan pula agar pemerintah (Depkumham) memberikan BVKS kepada peserta MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition), karena dengan adanya fasilitas BVKS tersebut akan mendorong industri MICE Indonesia, yang kini menjadi primadona dalam mendatangkan devisa.
Menkumham diharapkan pula untuk mempertimbangkan penambahan lama tinggal bagi wisatawan mancanegara (wisman) muda, backpackers dan long staying tourist khususnya dari Australia, Jepang, dan Eropa, yang menggunakan fasilitas visa saat kedatangan (VOA) menjadi 60 hari kunjungan. Sedangkan kepada wisman usia lanjut (senior tourist) diusulkan pemberian VOA menjadi 120 hari.
Dalam meningkatkan pelayanan kepada wisman asal Jepang dan Korea Selatan, diusulkan adanya upaya kerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan untuk layanan visa on board. Pelayanan ini diharapkan akan mendorong meningkatnya kunjungan turis dari kedua negara tersebut.
Selain itu diusulkan pula agar Depkumham mengimplementasikan kebijakan integrated visa policy (seperti yang telah dilakukan antara Singapura dan Malaysia, serta antara Thailand dan Kamboja).
Dalam Tahun Kunjungan Indonesia (Visit Indonesia Year 2008) pemerintah mentargetkan 7 juta kunjungan wisman ke Indonesia dengan perolehan devisa sekitar US$ 6,7 miliar.
Sumber: www.budpar.go.id (30 Januari 2008)