Denpasar - Pembatalan tiga hari cuti bersama dalam tahun 2008, dipastikan akan memberikan pengaruh pada kunjungan wisatawan domestik ke Bali, terutama rombongan keluarga dan anak-anak muda yang berencana piknik menggunakan mobil.
"Kan selama ini banyak rombongan keluarga dan anak-anak muda dari Jakarta, Bandung, Jateng maupun Jatim, yang ke Bali menggunakan mobil pribadi. Mereka itulah yang tidak bisa lagi memanfaatkan libur panjang sehubungan pembatalan cuti bersama," kata Ketua DPD ASITA Bali, Al Purwa, di Denpasar, Rabu (6/2).
Ia menyebutkan bahwa setiap ada long weekend, baik bertepatan cuti bersama maupun libur panjang lainnya, di Bali selalu berseliweran mobil-mobil ber-plat nomor Jakarta (B), Bandung (D), Semarang (H), Yogyakarta (AB), Surakarta (AD) hingga asal Surabaya (L) dan Malang (N).
Selain itu juga banyak yang berombongan menggunakan mobil carter dan menumpang bus malam, dengan waktu tempuh pulang-pergi sekitar dua hari, sehingga masih bisa berlibur di Bali dalam dua-tiga hari.
Dengan pembatalan sejumlah hari cuti bersama, termasuk Jumat (8/2), menyambung libur Tahun Baru Imlek 2559, Kamis (7/2), dipastikan banyak yang membatalkan menikmati libur panjang di Bali, terutama rombongan yang berencana menggunakan mobil.
"Kan tidak mungkin lagi menggunakan mobil, karena waktunya tidak cukup untuk perjalanan panjang, pulang-pergi sekitar dua hari. Kecuali yang nekad bolos kerja pada hari kerja kejepit," kata ketua asosiasi perusahaan perjalanan wisata itu.
Pemerintah menetapkan hanya empat hari cuti bersama dalam tahun 2008, yakni 29-30 September dan 3 Oktober, bertepatan Idul Fitri, dan 26 Desember, menyambung libur Natal.
Cuti bersama yang dibatalkan selain bertepatan Imlek, juga untuk 2 Mei, menyambung libur Kenaikan Yesus Kristus, dan 19 Mei, menjelang libur Hari Raya Waisak 2552. Cuti bersama yang telah berlalu adalah saat libur Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1429 H, bertepatan 10 Januari lalu.
Namun Al Purwa menyatakan bahwa pembatalan tiga hari cuti bersama mendatang itu pengaruhnya tidak terlalu signifikan terhadap kepariwisataan Bali yang kini telah pulih, ditandai melonjaknya kunjungan wisatawan asing yang selama 2007 lebih dari 1,6 juta orang.
"Persentase kunjungan wisatawan domestik yang menggunakan mobil itu kecil. Tapi kasihan saja yang sudah berencana piknik ke Bali terpaksa batal atau menundanya sampai saat libur panjang mendatang," tambahnya.
Sumber: Media Indonesia (6 Februari 2008)