Padang, Sumbar - Pengamat Sejarah dan Budaya Minangkabau dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat Prof Gusti Asnan mengemukakan, Festival Randang dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, khususnya bagi masyarakat Padang.
"Festival Rendang yang digelar di ruang terbuka hijau Imam Bonjol Kota Padang jelang pergantian Tahun Baru 2012 lalu, melibatkan sebanyak 5.200 kelompok dari 104 kelurahan, tersebut bisa menumbuhkan kecintaan pada makanan khas Indonesia, sekaligus mendorong terciptanya rasa nasionalisme khususnya oleh kuliner khas," katanya di Padang, Senin.
Rendang yang merupakan kuliner khas Minang yang sudah dikenal dunia, menurut dia, menjadi kebanggaan bagi negeri sendiri di tengah banyaknya kuliner asal luar negeri.
Rasa nasionalisme masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Minang justru muncul ketika adanya pengakuan Malaysia terhadap rendang sebagai kuliner khas negara mereka.
Dapat diperhatikan bahwa masyarakat Indonesia, dalam hal tertentu, khususnya kuliner khas seperti rendang memicu keinginan untuk mempertahankan suatu ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat Minang.
Rasa nasionalisme yang muncul dari kekhasan kuliner, lanjut dia, juga dapat menangkal pengakuan bangsa lain terhadap khazanah budaya lainnya yang dimiliki Indonesia.
"Randang sebenarnya dikenal dunia melalui perantau Minang, dan untuk mengantisipasi adanya pengakuan bangsa lain terkait rendang memang diperlukan perlawanan melalui sikap tegas masyarakat Minang sendiri," katanya.
Dia menguraikan, sebelumnya migrasi orang Minang ke wilayah lain pada abad 15 ikut andil dalam penyebaran rendang hingga ke seluruh dunia.
Ketertarikan masyarakat dunia dikarenakan rasa rendang yang enak dan memiliki keunggulan dibanding makanan lain, yakni dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Rendang merupakan masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya.
Masakan khas dari Minang ini sangat digemari di semua kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri atau pun di luar negeri. "Semakin suka rendang, maka akan semakin kenal dengan Minang," kata menambahkan.
Sumber: http://oase.kompas.com