Pandeglang, Banten - Masyarakat Pandeglang berkostum akar budayanya, mereka menari, mereka berteater, mereka bermusik tradisinya sendiri. Mereka membudayakan budayanya sendiri, diserangkaian pawai budaya hari jadi Kab. Pandeglang ke-142 di alun-alun kota Pandeglang (01/04).
Anak-anak, tua, muda, ibu-ibu, masyarakat biasa pegawai pemerintah, guru, dan anak sekolah. Semua tersenyum bahagia menatap hingar bingar wajah kebudayaannya. Walau hujan deras menerpa, ungkap Maryam salah seorang peserta pawai, kepada merahputih.com.
“Ini wajah kami sesungguhnya, kota Pandeglang. Dengan sejuta kebudayaan,” ungkap Maryam.
Riuh rampak kendang, belingsatan golok, palu gada yang tajam menusuk perut, terompet silat. Tidak henti mengayun semangat genderang peserta pawai.
“Ini bukan persoalan materi. Tetapi tentang cinta yang deras kepada budaya,” tambahnya.
Pawai budaya sendiri merupakan rangkaian rutin disetiap hari jadi Kab. Pandeglang. Keseluruhan peserta pawai adalah 35 Kecamatan. Dan setiap kecamatan membawa tradisinya sendiri.
“Can disebut urang pandeglang lamun terak keneh dikadek. Mun hayang nyaho Pandeglang lewih jero. ges kadie bae datang. Dianter daria ku aing” ungkap muklis, warga menes yang juga peserta pawai.