Yogyakarta - Penggunaan bahasa dan sastra untuk berekspresi siswa di sekolah sangat terbatas, karena materi di sekolah dibatasi oleh kurikulum. Pola pikir bahasa juga bisa mempengaruhi pola pikir seseorang. Ternyata pula logika teknik dan logika bahasa bisa sejalan.
"Maka saya setuju kalau ada Bengkel Bahasa dan Sastra untuk memperbaiki penggunaan bahasa dan sastra siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Drs Edy Heri Suasana MPd pada pembukaan Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa SLTA Kota Yogyakarta di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, Minggu (03/04/2016).
Menurut Edy seorang yang bisa menjadi penulis, karyanya dibaca orang, kemudian dikenal orang, bisa menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri.
Koodinator Bengkel Bahasa dan Sastra Yohanes Adhi Satiyoko Ss menjelaskan kegiatan ini merupakan program rutin tahunan Balai Bahasa DIY. Target peserta sebetulnya hanya 70 siswa, 35 peserta bengkel bahasa, dan 35 peserta bengkel sastra. Ternyata minat siswa cukup besar melampaui target, pesertanya 92 siswa SLTA (SMA/SMK/MA) se-Kota Yogyakarta.
Sumber: krjogja.com