Bupati Minta Budaya Dilestarikan

Tanjung Selor, Kaltara - Musyawarah besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Besar Jonan Madang (KKBJM) Zona Kalimantan di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat resmi dibuka, kemarin (16/6).

Mubes yang berlangsung selama 3 hari, itu nantinya akan diisi berbagai kegiatan mulai dari pemilihan pengurus KKBJM untuk 5 tahun ke depan hingga berbagai kegiatan seni, budaya dan olahraga.

Bupati Bulungan Sudjati mengatakan, mubes sekaligus menjadi wadah silaturahmi warga sub-sub suku Dayak Kenya serta meningkatkan persatuan dan kesatuan.

Kata “Jonan Madang” dalam bahasa suku Dayak Kenya yaitu Jonan berarti alat pemeras tebu dan Madang yang berarti terbang. Asal mula keluarga besar Jonan Madang berawal dari legenda dahulu kala ketika ada 4 remaja lelaki dan 4 perempuan suku Dayak Kenya yang sedang memeras tebu menggunakan jonan dihampiri seorang laki-laki tua.

Namun, lelaki yang awalnya menawarkan bantuan itu justru memasukkan kepalanya ke dalam jonan hingga hancur berdarah dan bercampur dengan perasan tebu. Hal ini yang menjadi pantangan bagi masyarakat suku Dayak yaitu mencampurkan darah dengan makanan dan minuman ini tiba-tiba membuat jonan terbang melayang membawa serta keempat pasang muda-mudi di atasnya.

Jonan itu lalu mendarat di sebuah dataran, di mana sekelompok muda-mudi tersebut akhirnya membangun keluarga besar serta perkampungan.

Untuk itu, Sudjati pun berharap sejarah dan legenda Jonan Madang ini dapat dimaknai generasi sekarang yaitu membangun keluarga dengan niat yang baik, luhur, gotong royong dan bersama-sama. “Sebagaimana salah satu tujuan mubes selama 3 hari ini yaitu membentuk manusia yang berbudaya dan berbudi luhur dan memberdayakan masyarakat,” ucapnya.

Ditambahkan, pemkab berharap pengurus KKBJM nantinya dapat menjadi mitra pemerintah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan serta menjaga dan meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kerangka NKRI.

-

Arsip Blog

Recent Posts