Informasi adanya praktik esek-esek setelah lokalisasi ditanyakan ditutup, diterima aparat dari warga. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan razia gabungan.
Sayangnya, begitu aparat gabungan tiba di Manggar Sari, kondisi perkampungan itu gelap gulita. Diduga, kedatangan aparat sudah tercium duluan oleh para WTS dan pria hidung belang. Jarak tempuh yang jauh menjadi salah satu kendala petugas dalam melakukan penertiban.
“Ada laporan dari masyarakat terkait prostitusi liar, makanya kami melakukan penelusuran dengan melakukan pengecekan ke sana. Tapi, mengingat jarak tempuh yang jauh, makanya sampai di sana sudah kosong. Tapi jejak-jejaknya itu ada. Saya yakin di sana itu masih buka,” ungkap Kasi Operasi Satpol PP Siswanto yang memimpin razia tersebut.
Aparat yang melakukan razia lantas memeriksa sejumlah orang yang berada di Manggar Sari. Dua KTP perempuan dan tiga KTP pria asal luar daerah yang sedang berada di sekitar Manggar Sari diamankan. Mereka diberikan surat panggilan untuk datang ke kantor Satpol PP.
Selain mengobok-obok eks lokalisasi Manggar Sari, personel gabungan juga mengecek kawasan pantai Manggar serta sejumlah indekos di kawasan Embarkasi Haji.
“Hasilnya dari pengecekan lokasi lainnya, kami dapati 10 KTP luar daerah dan satu kartu keluarga. Jadi, total ada 15 KTP luar daerah,” bebernya.
Seluruh warga luar daerah yang terjaring diberikan surat panggilan untuk dimintai keterangan di kantor Satpol PP serta mengikuti sidang tindak pidana ringan (tipiring).
“Semuanya kami berikan surat panggilan, KTP kami tahan sebagai jaminan mereka hadir ke kantor Satpol PP,” pungkasnya.
Razia seperti ini akan terus digencarkan agar kegiatan prostitusi tidak terus terjadi, terlebih tidak lama lagi memasuki bulan suci Ramadan. (pri/yud/k1)
Sumber: http://balikpapan.prokal.co