Daya Tarik Alam Takengon Bertaraf Internasional

Takengon - Pagi itu, udara Kota Takengon memang cukup dingin. Maklumlah, Takengon berada di puncak gunung dan dikelilingi sejumlah bukit. Karenanya, udara kota penghasil kopi ini cukup sejuk, tak ubahnya seperti di kawasan puncak di Kota Bandung.

Dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Laut Tawar, Global mengelilingi indahnya Danau Laut Tawar. Sepanjang perjalanan, Global tak pernah berhenti berdecak kagum akan keindahan danau yang mengelilingi kota itu. Alamnya begitu asli, belum tersentuh tangan manusia. Hal itu bisa dilihat dari airnya yang cukup jernih. Saking jernihnya, dasar danau yang dipenuhi terumbu karang, sangat jelas terlihat. Bahkan, sejumlah Ikan Nila yang berada di dalamnya juga terlihat berseliweran di dasar danau. Duh, daya tariknya tak kalah dengan daerah wisata lainnya di dunia internasional.

Namun sayang, keindahan alam Pantai Laut Tawar sama sekali belum dikelola dengan baik. Sejumlah fasilitas pendukung untuk menjadikan Laut Tawar sebagai daerah objek wisata, sama sekali belum dilakukan. Menurut bupati, semua itu terkendala oleh masalah dana dan panjangnya konflik yang melanda Aceh.

Keindahan alam Takengon, tak hanya di Danau Laut Tawar saja. Ternyata, ada banyak objek wisata yang bila dikelola dengan profesional akan menghasilkan pendapatan yang cukup lumayan bagi masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah. Di antaranya Kawasan Wisata Loyang Korong (Terowongan) dan Legenda Putri Kakas yang dikutuk jadi batu, Atu Belah Atu Betangkup. Kedua objek wisata ini berada di Desa Bintang, sekitar dua kilometer dari Kota Takengon.

Tak hanya itu, Aceh Tengah juga masih memiliki beberapa kawasan alam yang bisa menjadi daerah objek wisata yang cukup terkenal, yakni Pantai Air Panas di Kecamatan Sileh Narah (15 kilometer dari Kota Takengon) dan Pantai Trong (Terang Liar/Berduri Tumbuh) yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Takengon.

Jadi, sangat rugi rasanya kalau kita ke Aceh tak mengunjungi Takengon. Sebab, keindahan alamnya memang terasa beda dari daerah-daerah lainnya yang ada di Indonesia, bahkan dunia.

Begitulah Aceh Tengah. Negeri yang baru saja "merdeka" itu, tetap menyisakan cerita indah dari panorama alamnya. Andai "perang" tak mengoyaknya, mungkin saat ini Aceh Tengah dengan segudang daerah wisatanya, menjadi daerah kunjungan wisatawan mancanegara.

Sumber: Harian Global (17 Oktober 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts