Eleminir Dampak Banjir Terhadap Kunjungan Wisman, Depbudpar Lakukan `Isolated Marketing`

Jakarta - Banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia tidak membawa dampak signifikan terhadap perkembangan pariwisata Indonesia tahun 2008. Namun demikian, untuk mengeleminir dampak tersebut terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) bersama para pemangku kepentingan (stakeholder) terutama pelaku bisnis pariwisata melakukan strategi insolated marketing, dengan tidak memasarkan daerah tersebut untuk sementara waktu menunggu situasi aman.

"Strategi isolated marketing ini sudah lazim digunakan dalam pariwisata terhadap daerah-daerah yang sedang terkena bencana seperti banjir, agar wisman dapat mengunjungi daerah tujuan wisata lain yang aman," kata Turman Siagian, Kabid Humas Depbudpar di gedung Sapta Pesona, Jumat (7/2).

Dikatakan, strategi isolated marketing juga diiringi dengan penyembaran informasi terkini mengenai daerah terkena bencana agar wisatawan mandapatkan informasi yang jelas, sehingga tidak menurunkan minat mereka untuk datang. Cara ini sekaligus untuk meyakinkan bahwa daerah yang terkena musibah banjir itu tidak berada dalam wilayah yang akan dikunjungi.

Turman memberikan contoh, untuk mengeliminir dampak musibah tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Karanganyar, Solo serta banjir di daerah Ngawi , perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur akibat luapan Sungai Bengawan Solo belum lama ini, terhadap kunjungan wisman ke Solo maupun Yogyakarta-- keduanya merupakan destinasi andalan--juga dilakukan strategi isolated marketing. "Dengan strategi ini minat wisman untuk berkunjung ke Solo maupun Yogyakarta tetap tinggi," katanya.

Dikatakan, dari data statistik menunjukan bahwa bulan Januari dan Pebruari merupakan saat low seasons sehingga dengan terjadinya banjir di beberapa daerah pada bulan-bulan belakangan ini diharapkan tidak banyak mempengaruhi kinerja pariwisata nasional yang pada tahun 2008 ditetapkan sebagai Tahun Kunjungan Indonesia (Visit Indonesia Year 2008) dengan mentargetkan 7 juta kunjungan wisman dengan perolehan devisa sebesar US$ 6,7 miliar.

Seperti diketahui banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia belakangan ini merupakan fenomena alam, yang sifatnya musiman di mana curah hujan sangat tinggi disertai dengan naiknya permukaan laut. Menurut pra perkiraan cuaca BMG, curah hujan di Indonesia dengan intensitas tinggi terjadi pada bulan Desember 2008 hingga mencapai puncaknya pada Pebruari 2008.

Sumber: www.budpar.go.id (9 Februari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts