Menteri Negara BUMN dan Penerbangan Kurang Dukung Visit Indonesia 2008

Kuala Lumpur - Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Jero Wacik menyesalkan sikap Kementerian BUMN dan penerbangan Indonesia, terutama Garuda Indonesia, karena tidak mau membantu program pengecatan “Visit Indonesia 2008” pada badan pesawat.

“Saya lihat tadi di KLIA semua penerbangan Malaysia mengecat Visit Malaysia 2007, baik MAS maupun Air Asia. Kok saya minta bantuan Kementerian BUMN, Garuda dan Merpati untuk mengecat logo Visit Indonesia 2008 sejak bulan lalu tidak ada jawabannya,” kata Jero Wacik, ketika membuka Indonesia Trend 2007 di Kuala Lumpur, Sabtu.

“Bahkan di London pun, beberapa bus dalam kota ada promosi Visit Malaysia 2007. Ini kok susah sekali sih. Saya juga berharap semua pesawat swasta Indonesia mencat logo Visit Indonesia 2008, tapi paling tidak Garuda Indonesia dan Merpati memberikan contoh,” kata menteri.

Menurut dia, pengecatan logo itu tidak akan membuat rugi perusahaan penerbangan atau perusahaan transportasi lainnya. “Minimal logo Visit Indonesia 2008 itu ada selama satu tahun. Setahun 2008,” katanya.

“Jangan minta uang untuk promosi hal itu kepada kementerian pariwisata karena promosi wisata ke Indonesia juga merupakan tugas swasta dan masyarakat. Dan yang akan menerima keuntungan juga swasta dan masyarakat sendiri,” katanya.

Menteri juga menyindir media massa di Indonesia. “Lihatlah wartawan Malaysia jarang membuat berita jelek tentang negaranya. Kalo wartawan Indonesia itu sangat rajin memberitakan kejelekan negaranya sendiri,” kata Jero Wacik.

Salut
Ketika membuka Indonesia Trend (Trade, Tourism, dan Invesment Expo) 10-12 November 2007 di Kuala Lumpur, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Jero Wacik mengemukakan salut dan bangga kepada Halim Kalla yang baru diangkat sebagai konsul kehormatan Malaysia sudah nekad mengadakan Indonesia Trend 2007. “Pameran kali ini benar-benar dilakukan oleh swasta bukan oleh pemerintah,” katanya.

“Indonesia Trend 2007 ini memamerkan kepada tetangga kita Malaysia bahwa Indonesia juga mampu membuat produk tekstil yang berkualitas, memproduksi barang pecah belah, mampu membuat kontruksi karena beraneka ragam produk Indonesia dipamerkan kali ini,” katanya.

Menurut Halim Kalla, ada sekitar 80 pengusaha yang ikut dalam Trend 2007 yang diadakan di tempat yang bergensi di KLCC (Kuala Lumpur Convention Center). Diharapkan pada expo-expo mendatang akan lebih banyak lagi yang ikut serta, terutama BUMN dan BUMD, atau pengusaha kecil binaan BUMN.

Sumber: hariansib.com (18 November 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts