Objek Wisata Harus Ditambah

Medan – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) memprediksi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumut meningkat 15% menjadi 120.000 di tahun ini.

Ketua Umum DPP Asita Ben Sukma mengatakan, dari total wisman yang akan datang ke Sumut sebagian besar berasal dari Malaysia dan Singapura dan sebagian lagi berasal dari Eropa.

”Kalau dilihat dari data Asita, jumlah wisman yang masuk ke Sumut pada tahun lalu tercatat berkisar antara 80.000–90.000 orang. Dari data itu, wisatawan asal Malaysia dan Singapura yang paling banyak datang ke Sumut,”kata Ben Sukma kepada SINDO akhir pekan lalu.

Sementara, lanjut Ben, jumlah wisatawan asal Eropa yang datang ke Sumut berkisar 10.000–12.000 orang. Jumlah itu tidak akan berbeda jauh dengan jumlah yang akan masuk ke sini pada tahun ini. ”Sepertinya tidak jauh berbeda jumlah orang Eropa yang akan masuk ke Sumut pada tahun lalu ke tahun ini,” katanya.

Menurutnya, hal yang mendorong wisatawan tersebut memilih Sumut sebagai tujuan perjalanan selain karena adanya objek wisata alam,tetapi provinsi tersebut juga memiliki objek wisata buatan,seperti tempat hiburan dan pusat perbelanjaan.

”Kalau dilihat persentase, justru objek wisata buatan yang paling menarik perhatian mereka untuk datang kemari. Menurut mereka tempat-tempat entertainment begitu bisa membuat mereka lebih bersantai ke sini,” ucapnya. Untuk itu,dia mengharapkan Pemprovsu meningkatkan objek wisata buatan, seperti water boom, tempat selancar, dan karaoke.Tempattempat hiburan seperti itu dinilai cukup bisa menyedot perhatian orang untuk masuk ke Sumut.

”Tempat hiburan harus bisa mengikuti tren manusia. Memang objek wisata alam penting, tapi objek wisata buatan bisa menghibur mereka yang kurang suka ke wisata alam. Lagi pula entertainment bisa menambah rata-rata lama menginap wisatawan,” ujarnya. Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, secara keseluruhan rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi dibandingkan dengan tamu Indonesia, dengan rincian masing-masing sebesar 2,63 hari dan 1,35 hari.

Kepala BPS Sumut Alimuddin Sidabalok mengatakan, berdasarkan klasifikasi hotel yang paling banyak dihuni wisman adalah hotel bintang empat sebanyak 66,19% dan bintang lima sebanyak 20,12%. ”Rincian lama menginap wisman selama 3,10 hari dan Indonesia 1,20 hari dan hotel bintang di Kabupaten Simalungun mengalami kenaikan tingkat penghuni kamar (TPK) tertinggi, yaitu 77,81%,”jelasnya.

Sumber: www.seputar-indonesia.com (7 Januari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts