Pentas I La Galigo Libatkan Belasan Mahasiswa

Makassar, Sulsel - Pementasan I La Galigo yang akan berlangsung selama tiga hari. Yakni dari tanggal 22, 23, dan 24 April ternyata turut melibatkan belasan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM). Mereka rata-rata adalah mahasiswa jurusan Sendratasik dari Fakultas Seni dan Desain. Ada pula dari Fakultas Bahasa dan Sastra.

Adin, mahasiswa FBS UNM, saat ditemui FAJAR di sela-sela latihan mengaku bangga bisa menjadi bagian dalam pementasan terbesar dunia ini. Dia berposisi sebagai stage crew yang merupakan bagian tepenting dalam pementasan.

Mukhlis salah seorang stage crew yang telah bergabung sejak 2002, mengatakan jumlah kru secara keseluruhan dalam pementasan ini mencapai 200-an orang. "Mereka terbagi dalam beberapa bagian. Ada yang bertugas di musik, pengatur suara, pencahayaan, serta penanggung jawab kostum. Para pelakon pementasan saja mencapai 60 orang," katanya, Sabtu 16 April.

Dia menambahkan, para pemain terdiri dari berbagai suku yang ada di Indonesia. "Pementasan kolosal ini merupakan pementasan Sendratari yang memadukan performa musik, lagu, dan gerak. Namun, bahasa yang digunakan sebagai pengiring dalam pementasan ini adalah perpaduan bahasa yang ada di Sulsel. Yakni Bahasa Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar," terangnya.

"Pentas I La Galigo di Makassar melibatkan 80 persen seniman musik dan tari asal Sulawesi Selatan. Peralatan panggung pun sebagian berasal dari sini, dengan pertimbangan ke depan, pentas ini bisa dilanjutkan secara rutin oleh masyarakat Sulawesi Selatan sendiri," ungkap Mukhlis yang juga alumni jurusan bahasa Inggris UNM.

Pantauan FAJAR, saat para pelakon ini berlatih, ada tiga warga asing yang punya andil besar dan selalu memantau perkembangan latihan. Mereka adalah Sue Jane dari Amerika yang merupakan asisten sutradara. Ada pula Kristin dari Italia dan Taw Timbers dari Kanada. Taw Timbers merupakan penata suara yang didatangkan khusus dari Kanada.

Dia mengaku beruntung dan bangga turut serta dalam pementasan kelas dunia ini. "Lewat pementasan ini saya bisa menginjakkan kaki di Indonesia. Ini merupakan pengalaman pertama saya di Indonesia. Saya juga baru pertama kali ikut dalam pementasan I La Galigo," ujar pria 24 tahun ini dalam bahasa Inggris.

-

Arsip Blog

Recent Posts