Propinsi Tapanuli Bisa Jadi Propinsi Pariwisata

Samosir - Setelah melakukan perjalanan dua hari di wilayah Tapanuli, Ketua Tim Panitia Ad Hoc I DPD-RI, Adnan NS mengakui menemukan sebuah negeri yang kaya potensi alam tapi kurang diperhatikan selama ini.

Hal itu diungkapkannya dalam pertemuan Tim PAH I DPD-RI plus Panitia Pembentukan Propinsi Tapanuli dengan Pemkab Samosir dan masyarakat di Hotel Toledo Tuktuk Samosir, Rabu (7/11) lalu. Setelah dua hari ini melakukan perjalanan yang melelahkan, secara objektif kami melihat negeri yang kaya ini dinomor duakan. Bukan daerahnya yang miskin tapi daerah ini miskin perhatian, menjadikan rakyat dan daerahnya miskin dan tertinggal. Sudah seharusnya negeri ini menjadi salah satu Propinsi di NKRI sejak lama, ungkap Adnan.

Dijelaskan, baik secara teknis dan kewilayahan tidak ada kata apapun bagi mereka untuk menolak Propinsi Tapanuli. Jauhnya rentang kendali daerah Tapanuli dengan medannya yang sulit ditempuh juga merupakan faktor penghambat pembangunan dari pemerintah selama ini.

Letak satu sama lain dari sisi rentang kendali cukup jauh. Kalau tidak kita perbaiki sejak sekarang, kapan lagi? Kami punya istilah, negeri ini seperti “batang terendam” yang jika diangkat akan berubah bentuk menjadi benda berharga. Bukan salah bunda mengandung, tapi sudah nasib negeri ini. Tapi kita tidak bisa diam, kita harus berjuang untuk Propinsi Tapanuli, seru Adnan yang berasal dari daerah Nangroe Aceh Darussallam itu.

Fungsi PAH I sangat jelas di antaranya memberikan usulan ke DPR-RI bahwa daerah ini sudah pantas dan patut menjadi salah satu Propinsi di NKRI. Jika hal ini diputuskan, pertengahan Nopember ini, negeri ini akan menjadi salah satu Propinsi termuda di NKRI. Sekali layar terkembang pantang surut kembali, ujar Adnan bersemangat disambut tepuk tangan meriah masyarakat Samosir yang hadir saat itu. Di Samosir, rombongan disambut wakil Bupati Samosir Ober Sagala dan unsur Muspida Samosir wakil Ketua DPRD Samosir Abad Sinaga dan Kapolres Samosir AKBP.M Marbun. Juga terlihat beberapa pejabat eselon II, III Camat Simanindo dan Pangururan, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama. Oleh masyarakat, Tim PAH I DPD-RI diberi cendra mata berupa ulos Batak.

”Kami mewakili masyarakat Samosir sangat mendukung dan merindukan terwujudnya Propinsi Tapanuli. Kiranya Propinsi Tapanuli menjadi harapan kami mempercepat Kabupaten Samosir menjadi daerah Pariwisata 2010 sesuai dengan visi misi kami”, kata Ober. Sebelumnya, Ober memaparkan secara singkat gambaran umum Kabupaten Samosir.

Menjawab harapan itu, Adnan mengatakan jangankan Samosir, semua daerah di Propinsi Tapanuli kelak bisa menjadi daerah Pariwisata, sehingga daerah ini bisa menjadi satu-satunya Propinsi Pariwisata di Indonesia. “Kami dan rombongan salut dengan alam di negeri ini. Lautnya, jalannya dengan ribuan kelokan sangat mempesona. Setelah melihat Danau Toba dan berada di Samosir kami merasa seperti berada di sebuah pulau kayangan yang mengagumkan” katanya. Bahkan salah satu anggota PAH I, Ibu Hj.Navisa Sahal berulang kali mengucap syukur karena keindahan Danau Toba dan Samosir, papar Adnan lagi.

Tidak berbeda, wakil ketua DPRD Samosir Abad Sinaga mengatakan sangat merindukan kehadiran tim PAH I DPD-RI. Kiranya kehadiran rombongan dapat mempercepat pembentukan Propinsi Tapanuli yang memang kaya potensi dan pembangunan dipantai Barat tidak tertekan lagi.

Disambut Dua Pelangi Indah di Danau Toba
Mendekati daratan Pulau Samosir, Tim PAH I DPD-RI yang beranggotakan Adnan NS, Lundu Panjaitan, Yayan Sudiarta, Ishak Mandacan, Nita Susanti, Hj.Navisal Sahal, Midian Lamayani, Pariama dan Yonathan Nubatovius serta Panitia Pembentukan Propinsi Tapanuli GM Chandra Panggabean, Hasudungan Butar-butar, Budiman Nadapdap, Sanggam Bakkara, Jumongkas Hutagaol, KCT Sianturi serta beberapa rombongan yang lain mengalami fenomena alam yang luar biasa indah yang jarang terlihat. Mereka disambut dua buah pelangi cerah yang muncul dari langit dan seolah menjejakkan kaki-kakinya yang berwarna-warni di Danau Toba.

”Hal yang sama pernah kami alami saat melakukan peninjauan ke daerah Pegunungan Arfak di Papua Barat. Di sana kami disambut satu pelangi dan tidak lama, daerah itu resmi menjadi Kabupaten. Kali ini hadir dua pelangi, mungkin karena perjuangan untuk propinsi dan mudah-mudahan tidak lama lagi negeri ini menjadi Propinsi”, kata Adnan. Kamis pagi (8/11), rombongan meninggalkan Pulau Samosir menuju Simalungun dan berangkat ke Medan. “Sampai bertemu saat peresmian Propinsi Tapanuli,” kata Adnan sembari melambaikan tangan dari atas kapal.

Sumber: www.hariansib.com (10 November 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts