Ruang Budaya Dinilai masih Sedikit di Media Massa

Makassar, Sulsel - Ruang bagi budayawan di Indonesia untuk dapat mengekspresikan gagasan mengenai budaya di media massa dinilai masih sedikit.

"Saat ini media massa lebih banyak menjadi sarana bagi politisi, dan berbagai pengamat untuk dapat berekspresi daripada budayawan," ungkap budayawan Sulawesi Selatan, Udin Palisuri, di Makassar, Senin (11/4).

Menurutnya, ruang bagi budayawan memang masih terbuka di sejumlah media, namun hal tersebut masih terbatas.

Ia mengaku, masih sempat mengalami masa-masa di mana dirinya bersama beberapa budaya lain di Sulsel masih diberikan ruang yang sangat besar dan terbuka di seluruh media massa untuk bisa mengekspresikan gagasan mengenai budaya.

"Bisa kita lihat di berbagai media massa yang lebih banyak berbicara mengenai politik, ekonomi, hukum, dan lain sebagainya, tanpa diimbangi dengan pembahasan mengenai budaya," imbuhnya.

Padahal, kata dia, budaya memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang dapat menjadi dasar serta pegangan dalam menjalankan kehidupan berbangsa saat ini.

Menurutnya, media merupakan sarana yang sangat baik untuk memberikan pemahaman budaya kepada masyarakat, mengingat keberadaan media dapat memberikan pengaruh yang sangat besar kepada masyarakat.

"Minimal, dengan semakin terbukanya ruang bagi budayawan di media, budaya nusantara bisa menjadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat dan akhirnya bisa merubah pola pikir masyarakat terhadap budayaa," tuturnya.

Menurutnya, hal inilah yang bisa menjadi salah satu bentuk upaya yang dilakukan untuk dapat semakin memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai budaya lokal yang dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

-

Arsip Blog

Recent Posts