Sate Kepiting dari Tanjungpura

Tanjungpura - Sate memang masakan paling populer di Indonesia. Di manapun atau kemanapun Anda berkunjung, pasti tidak sulit menemukan penganan jenis itu. Umumnya, sate yang ditemukan pastinya sate ayam atau sate kambing. Tapi, coba jalan-jalan ke Kota Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Di sana Anda menemukan sate unik yang digemari warga. Ya, sate kepiting. Selain kelezatannya, sate ini digemari karena harganya yang murah. Bayangkan, dengan uang Rp 1.000, Anda bisa menikmati satu tusuk sate yang berisi dua ekor kepiting.

Salah satu pembuat sate kepiting di Tanjungpura itu adalah Hairida dan suaminya, Abdulrahim. Membuat sate kepiting, ternyata tidak terlalu rumit. Hairida memilih kepiting renjong untuk sate yang akan dijual. Sebelumnya, tempurung kepiting renjong dikupas lalu dibersihkan isi dalamnya dan dicuci bersih. Setelah ditiriskan, kepiting dibungkus dengan adonan tepung kanji, tepung ketan yang sudah ditaburi bumbu. Bumbunya juga tidak sulit ditemukan, yakni ketumbar, jinten, garam dan penyedap.

Kepiting yang sudah dibungkus tepung dan bumbu kemudian dimasukkan ke dalam kuali penggorengan untuk digoreng. Setelah masak dan ditiriskan, kepiting didinginkan. Baru setelah itu ditusuk dengan lidi. Setiap tusuk berisi dua ekor kepiting. Tanpa dibakar, sate pun siap dinikmati. Harga sate unik ini sangat murah. Setiap tusuk sate hanya dijual seribu rupiah. Setiap hari Abdulrahim menjajakan sate kepitingnya keliling kota Tanjungpura dengan sepeda motor.

Para penikmat sate kepiting mengaku, sate kepiting berbeda dari sate pada umumnya. Bahkan semua bagian kepiting bisa dimakan, termasuk kulitnya. Jika Anda penggemar sate, Anda tentu tidak akan melewatkan untuk menikmati sate kepiting. Atau Anda bisa mencoba memasaknya di rumah karena pembuatannya tidak terlalu rumit.

Sumber: www.metrotvnews.com (13 Juni 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts