Sumut Kembali Masuk 10 Besar Daerah Wisata Unggulan di Indonesia

Medan - Tuntutan insan pariwisata Sumut agar daerah ini kembali masuk daftar atau barisan daerah wisata unggulan di Indonesia akhirnya gol juga. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) RI No.PM.03/UM.001/MPK/2008 tertanggal 15 Januari 2008 yang ditandatangani langsung Menbudpar Ir Jero Wacik, antara lain telah menetapkan daerah tujuan wisata (DTW) Sumut sebagai destinasi pariwisata unggulan (DPU) bersama empat daerah wisata lainnya.

Kepala Badan Pariwisata Sumatera Utara (Nort Sumatera Tourism Board—NSTB) Ir Henry Hutabarat bersama Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Sumut Dr Drs Layari S Kaban MBA mengatakan, terbitnya Peraturan Menbudpar RI soal masuknya kembali Sumut dalam barisan DPU (istilah DTW kini diganti dengan DPU—Red) menunjukkan keyakinan pemerintah pusat bahwa Sumut memang layak dijadikan destinasi pilihan karena sejak dulu memiliki potensi wisata yang majemuk dan luar biasa dari berbagai aspek seperti wisata alam, wisata budaya, wisata karya, wisata rohani, wisata lingkungan, dsb.

“Kita masyarakat Sumut, khususnya para insan pariwisata daerah ini tentu patut bersyukur karena tuntutan kita selama ini akhirnya `gol` juga. Tampilnya kembali Sumut dalam daftar 10 besar daerah wisata unggulan di Indonesia akan membangkitkan kembali gairah usaha dan jasa pariwisata daerah ini,” ujar Layari S Kaban kepada pers di Medan, Senin (11/2).

Hal yang lebih membesarkan hati, ujar pengurus NSTB Ir Raya Timbul Manurung yang membawa salinan surat Menbudpar No.PM.03 tersebut dari Jakarta awal Februari lalu, daerah-daerah yang telah ditetapkan (termasuk Sumut sendiri) sebagai DTW atau DPU utama itu akan memperoleh alokasi dana dukungan pengembangan destinasi pariwisata dari APBN, minimal selama tiga tahun berjalan.

Mereka mengutarakan hal itu dalam acara sosialisasi awal kembalinya Sumut ke dalam Daftar 10 Besar DPU utama Indonesia, di sela-sela rapat pra klasifikasi dan reklasifikasi hotel-hotel bintang dan melati di Sumut. Acara yang berlangsung di kantor Bawisda/NSTB kompleks kantor Gubsu Medan itu, antara lain dihadiri GM Hotel Garuda Plaza Razali Muchtar, pengurus PHRI Sumut Mulia Sembiring, Ketua PHRI Tanah Karo Lido Hutabarat, serta puluhan manajer hotel bintang di Sumut. Klasifikasi dan reklasifikasi hotel itu sekaligus juga dimaksudkan untuk menunjukkan kesiapan hotel sebagai sarana pariwisata, khususnya untuk menyambut Visit Indonesia Year (VIY) 2008 yang bersamaan dengan terbitnya surat Menbudpar soal DPU.

Poin pertama keputusan Menbudpar No. PM.03/UM.001/MKP/2008 antara lain menyebutkan bahwa provinsi Sumut, Sumsel, Kepri Kaltim dan Papua masuk dalam daftar DPU Indonesia terhitung mulai 2008. Kelima daerah tersebut dinilai telah memenuhi kriteria khusus sebagai destinasi pariwisata unggulan berdasarkan ketentuan formal pada peraturan Menbudpar RI No.PM.37/UM/001/MPK/07 tentang kriterian dan Penetapan Destinasi Pariwisata Unggulan.

“Peraturan Menbudpar RI No.PM 37/UM.001/MPK/07 itu semula hanya mencatumkan daerah Bali, Yogyakarta, Sumbar, Sulsel dan NTB sebagai DPU atau DTW unggulan. Sumut sempat hilang dan sempat menimbulkan asumsi tindak diskriminasi terhadap Sumut. Tapi tak apalah, kalau akhirnya Sumut tampil kembali walau terkesan sebagai destinasi cadangan. Hal terpenting adalah bahwa Sumut optimis bisa mengimbangi destinasi wisata lainnya di negeri ini di masa mendatang,” ujar Raya Timbul Manurung.

Menanggapi hal ini, sejumlah toko peduli dan praktisi pariwisata Sumut yang dihubungi SIB Selasa (12/2) kemarin, dengan senada menyatakan gembira atas masuknya kembali Sumut dalam daftar 10 Besar Wisata (Top Ten Tourism) di Indonesia. Anggota DPD RI asal Sumut Dr Ir Nurdin Tampubolon dan Ketua Yayasan Pengembangan Pariwisata Danau Toba dari Muchtar Pakpahan Center (MPC) Dr Muchtar Pakpahan SH MA secara terpisah di Medan menyatakan daerah Sumut harus tetap mengandalkan objek wisata Danau Toba sebagai objek wisata primadona pariwisata Sumut. Hal senada juga dicetuskan pakar lingkungan hidup Ir Jonathan Tarigan yang kini menjabat konsultan pengembangan pariwisata Kabupaten Samosir, bahwa pengembangan potensi Danau Toba kelak akan mengungguli potensi wisata daerah lainnya di Indonesia.

“Soalnya, Danau Toba itu merupakan salah satu situs dunia. Lalu, satu hal lagi yang tampak luput dari kita semua selama ini, profil wisata Danau Toba di bagian desa Limbong Sagala secara alami ternyata merupakan objek kembar salah satu desa wisata terkemuka dunia yang di Jepang. Itu menunjukkan bahwa Sumut dengan Danau Toba ini sungguh luar biasa,” ujar Jonathan Tarigan semabari menunjukkan foto desa Limbong Sagala yang persis dengan salah satu desa di Jepang itu.

Sumber: Harian SIB (18 Februari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts