Padang - Satu agen travel terbesar di Kota Perancis dengan 13 cabangnya akan membuat paket perjalanan wisata dunia ke Sumatera termasuk kunjungan ke Lembah Anai Provinsi Sumatera Barat.
“Keinginan tersebut didorong oleh ketertarikan mereka pada alam Sumatera Barat setelah melihat 35 foto-foto pariwisata di Lembah Anai, di KBRI Paris dalam bulan November 2007,” kata Pengurus Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar (MAPPAS) Yulnofrin Napilus di Padang, Selasa.
Sumbar mengoperasionalkan kereta wisata, selain unik, wisatawan bisa menikmati berbagai keindahan panorama (rain forest) dan air terjun di Lemah Anai, indahnya panorama kaki gunung berapi di Batipuh dan di sepanjang Danau Singkarak, Lobang Kalam di Muaro Kalaban serta panorama Ngarai Sianok di Bukittinggi dan jam gadang.
Menurut Yulnofrin, dengan adanya rencana paket wisata oleh agen travel Perancis itu, Sumbar perlu mempercepat segala persiapan pendukung.
Para bupati dan walikota di Sumbar yang daerahnya dilintasi jalur kereta wisata (KW), sudah menunjukkan kesungguhannya untuk mendorong beroperasinya kereta tersebut.
“Bahkan, ketua DPRD Sumbar dan sejumlah komisi, meminta kita segera memaparkan seluruh persiapan peningkatan operasional KW itu supaya dana perbaikan KW bisa dicairkan secepatnya,” katanya.
Pencairan dana bantalan kereta, kata dia, dibutuhkan agar Juli 2008 target kereta wisata menyambut iven `pulang basamo` perantau Minang di dunia, bisa beroperasi dengan baik.
Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre II Sumbar Sukirman Denin, mengatakan program kereta wisata tetap optimis berjalan dengan baik, sehingga sejumlah sarana dan prasarana pendukung segera dilengkapi.
Kini, kata dia operasi kereta yang reguler masih terus beroperasi mencapai 60 persen dari 420 unit tempat duduk yang sudah tersedia, untuk kereta wisata Sibinuang berhasil beroperasi 20 persen dari 10 gerbong yang tersedia (720 tempat duduk).
Kita optimis kegiatan kereta reguler dan kereta wisata akan makin baik beroperasi terkait Departemen Perhubungan sudah menyatakan melengkapi rel dan jalan pendukungnya,” katanya.
Sumber: Sinar Indonesia Baru (28 Januari 2008)