Jakarta - Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Iptek Depbudpar, Drs. Wardiyatmo, Msc mengatakan, pilar ketahanan pariwisata nasional yang sesungguhnya adalah wisatawan nusantara (Wisnus), dimana di saat industri pariwisata nasional sedang mengalami goncangan, wisnus berperan besar dalam memulihkan situasi tersebut.
"Pilar ketahanan pariwisata kita yang sebenarnya adalah Wisnus. Dalam situasi krisis, Wisnus berperan besar dalam memulihkan situasi bisnis di sektor pariwisata," kata Wardiyatmo mewakili Menbudpar Jero Wacik ketika menerima sekitar 150 pelaku bisnis dan pemerhati pariwisata yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (FOSIPA) di balairung gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat (22/2).
Wardiyatmo, yang didampingi Sekditjen NBSF (Nilai Budaya, Seni dan Film) Sutrisno dan Kabid Humas Depbudpar Turman Siagian, mengatakan ketika suatu daerah tujuan wisata (destinasi) tengah mengalami krisis, seperti yang dialami Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tahun lalu akibat musibah gempa dan tsunami, peranan Wisnus untuk memulihkan situasi itu cukup besar. "Pasca-gempa dan tsunami, Yogyakarta relatif cepat pulih kembali karena kunjungan Wisnus," katanya. Situasi seperti ini juga terjadi di Bali, pasca bom Bali satu dan dua, bisnis pariwisata di Bali tertolong oleh Wisnus.
Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2007 jumlah Wisnus yang melakukan perjalanan mencapai 219,8 juta perjalanan, dengan pengeluaran sebesar Rp 79,9 triliun. Tahun 2008 diperkirakan perjalanan wisnus akan meningkat menjadi 223 juta perjalanan dengan total pengeluaran mencapai Rp 81,05 triliun.
Ketua FOSIPA Sarbini dalam laporannya menyatakan, FOSIPA yang berpusat di Yogyakarta mempunyai anggota yang sebagian besar adalah pelaku usaha pariwisata yang mempunyai konsentrasi pada wisatawan nusantara. "Salah satu tujuan kita berhimpun dalam forum ini adalah untuk mempromosikan pariwisata nusantara,"katanya.
Sumber: www.budpar.go.id (23 Februari 2008)