Makassar, Sulsel - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan & RB) memprioritaskan formasi pegawai honorer tahun ini untuk segera diangkat menjadi PNS. Tak diketahui pasti apakah ini mengurangi kuota CPNS umum atau tidak , namun khusus di lingkup Pemprov Sulsel ada 600-an tenaga honorer.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Andi Murny Amien Situru Jumat, 17 Juni mengatakan, secara nasional ada 80.000 pegawai honorer baik kategori I maupun kategori II. Kemenpan & RB memprioritaskan pengangkatan kagori I dan II untuk tahun anggaran 2011.
“Sulsel belum dapat jumlah formasi pasti honorer yang akan diangkat. Tapi biasanya antara 50 orang,” kata Andi Murny.
Pegawai honorer yang masuk kategori I adalah yang telah tercatat dalam listing BKN melalui hasil verifikasi dan validasi. Perlu dipahami bahwa tenaga honorer kategori I yang dinyatakan MK tidak secara otomatis diangkat menjadi CPNS. Karena masih harus memenuhi ketentuan lain yang diatur dalam PP 98/2000 jo PP 11/2002.
Tenaga honorer kategori I yang dinyatakan memenuhi kriteria dan tenaga honorer kategori II yang memenuhi ketentuan PP 98/2000 dan PP 11/2002 akan diangkat sekaligus dalam satu tahun anggaran yang direncanakan selesai pada 2011.
Menurut Murny, di tingkat Pemprov Sulsel ujian akademik akan digelar 27 Juni 2011 setelah itu para pegawai honorer juga akan menjalani tes wawancara. Jadwal untuk wawancara belum ditentukan, namun pastinya setelah ada pengumuman ujian akademik. Mereka yang tidak lulus tes akademik, tak lagi dipanggil.
Kemenpan & RB memberikan jatah maksimal 45 persen, untuk pengangkatan honorer kategori I (yang dibiayai APBN/APBD) menjadi CPNS 2011. Angka ini sedikit meningkat dari estimasi awal pemerintah, yakni sekitar 30 persen. Itu berarti juga bahwa jatah pelamar umur dalam seleksi CPNS umum tahun ini tinggal 55 persen.
Jatah honorer tertinggal kategori I ini, memang akan menggerus kuota CPNS 2011 yang diusulkan pemerintah sebanyak maksimal 250 ribu (pusat dan daerah). Usulan kuota CPNS 2011 ini sendiri, sedikit berkurang dibanding 2010 yang mencapai 300 ribu. (aci)
Sumber: http://www.fajar.co.id