Palembang, Sumsel - Seorang penyair yang berasal dari Patani, Thailand, Phaosan Jehwae, mengharapkan seluruh bangsa di Nusantara, melalui para penyairnya, mendoakan kedamaian bagi rakyat di wilayahnya. Dia mengatakan, warga Patani ingin kembali hidup damai.
“Kami dulu hidup tenang, tapi saat ini kami hidup dalam penderitaan. Kami ingin sekali hidup damai seperti di masa lalu,” kata Phaosan Jehwae, saat berbincang dengan detik.com, Minggu (17/07/2011) dini hari.
Keinginan kedamaian itu diekspresikan penyair yang bernama Melayu Cikwan Fauzan dengan membacakan puisi berjudul “Patani Berdarah vs Ramadhan Yang Damai” saat pembukaan Pertemuan Penyair Nusantara V di Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Sabtu (16/07/2011) malam.
Meskipun tidak mau bicara politik, tapi Phaosan mengakui jika kaum Melayu, khususnya yang menetap di Patani, selama puluhan tahun mengalami diskriminatif dari pemerintahan Thailand. Bahkan, soal nama pun mereka harus mengubahnya dalam ejaan Siam.
“Jika menggunakan nama Melayu, susahlah untuk maju. Tapi sekarang kondisi itu mulai beransur hilang. Tapi saat ini kami sangat membutuhkan kedamaian. Saya di sini
menyuarakan kedamaian, dan mohon doa agar kedamaian menyapa rakyat Patani, apalagi sebentar lagi bulan ramadan,” ujar dosen yang mengajar sebuah universitas Islam di Patani dan pernah kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ini.
Sumber: http://www.detiknews.com