Denpasar, Bali - Sekitar sepuluh ribu penonton menyaksikan anak-anak muda Bali membawakan tarian panji semirang dan tarian lepas lainnya di depan Kantor Walikota Gravelins kota wisata di bagian utara Perancis.
Perada tarian dalam rangkaian dengan hari kemerdekaan Perancis 14 Juli 2011 tersebut kesenian Bali tampil bersama kesenian dari Argentina, kata Dewa Rai Budiasa, pemimpin rombongan kesenian itu di Perancis, Kamis.
Sebelum tampil kota pariwisata ini, seniman muda asal Payangan Kabupaten Gianyar Bali, mampu "menyihir" penontonnya yang sempat hadir dalam acara pentas di daerah wisata Bray Dun Paris Utara dua hari sebelumnya.
Kelompok kesenian Bali yang baru seminggu di luar negeri sudah melakukan unjuk kemampuan dibidang seni tari dan tabuh di dua lokasi yakni selain di Paris utara juga di kota daerah pesisir utara Belgia.
Ia mengatakan, 30 seniman yang tergabung dalam Yayasan Yasa Putra Sedana Payangan Bali, terbang keliling Eropa mulai 8 Juli hingga 22 Agustus 2011 atas undangan dari Panitia Festival Forklores di Prancis.
"Ini merupakan yang kedua kalinya Bali dipercaya menjadi duta seni Indonesia sejak 1987. Untuk kedua kalinya juga Yayasan Yasa Putra Sedana dipercaya membawa nama Bali, keliling ke negara di kawasan Eropa" katanya.
Tarian Bali yang terkenal dengan kelincahannya para penari yang engenakan pakaian khasnya selalu mendapat tepukan tangan para penontonnya, pada setiap pergantian episode dari cerita yang dibawakan setiap pentas.
Para remaja Bali dalam lawatan itu disamping mempertontonkan seni budaya daerah ini sekaligus sebagai salah satu daya tarik bagi masyarakat calon wisatawan yang ingin berlibur ke Indonesia terutama ke pulau Dewata.
Kesenian Bali dengan tema Calon Arang sudah pernah tampil di Eropa tahun 1950an, walau pun demikian setiap ada pementasan tari Bali, dapat dipastikan akan banyak mendatangkan penontonnya, kata Rai Budiasa.
Pria yang pernah menetap di Jerman itu menyebutkan semakin antusiasnya masyarakat Eropa akan kesenian Indonesia itu, maka tidak mengherankan kalau panitia festival parade budaya dan "workshop" di Prancis.
Sumber: http://www.antaranews.com