Jakarta - Jawa Timur ternyata kaya batik, mulai dari motif Tuban, Tulungagung, Pacitan, Tanjung Bumi Bangkalan, Banyuwangi, juga batik Sekardangan Sidoarjo yang masing-masing mempunyai ciri khas.
Keunikannya pada motif dan warna, sayangnya belum banyak dikenal oleh masyarakat, bahkan oleh orang Jawa Timur sendiri.
Beranjak dari kondisi itu lah, Ketua East Java Carnival Board (JAC Board) Yusak Anshori dan Adi Kusrianto menulis buku berjudul "Keeksotisan batik Jawa Timur" yang menguak kasanah batik di Jawa Timur.
Menurut Yusak yang juga mantan Executive Director Surabaya Tourism Promotion Board (STTB), selama ini kekayaan batik Jawa Timur tidak banyak diketahui orang dan tidak tereksplorasi dengan baik bahkan oleh orang Jawa Timur sendiri.
“Buku ini kami persembahkan tidak hanya untuk warga Jawa Timur tapi juga seluruh Indonesia, karena ini merupakan warisan budaya yang penting untuk di ketahui kita semua, buku ini pun sengaja kami luncurkan bulan Oktober sebagai persembahan Hari Jadi propinsi Jawa Timur yang ke-66, ujar Yusak yang juga General Manager Surabaya Plaza Hotel.
Sementara Adi Kusrianto menambahkan bahwa bukunya itu menguak keeksotisan batik khas di daerah Jawa Timur yang belum banyak dikenal. Sebagai etalase yang bisa dilihat pembaca yang ingin mengenal dan memahami ciri khas batik yang ada di pelosok Jawa Timur.
"Masing-masing wilayah biasanya memiliki ciri pembatikan tertentu baik dari segi motif, goresan, canting, dan warna yang dihasilkan," kata Adi.
Yusak berencana menerjemahkan bukunya itu dalam bahasa Inggris dan Jepang untuk mengakomodasi kebutuhan para wisatawan dan juga para pencinta seni batik di mancanegara.
“Terjemahan bahasa asing ini memang ditunggu-tunggu oleh sejumlah pecinta batik di Eropa dan Jepang” kata pria yang juga Dekan Fakultas Entrepreneurial Business, Universitas Ciputra ini.
Lintu Tulistiantoro, ketua Komunitas Batik Jawa Timur di Surabaya (KIBAS) menyatakan bahwa buku ini sangat informatif dan menarik, karena ini adalah buku pertama yang membahas batik Jawa Timur.
Di samping itu, buku ini tidak hanya membahas batik jaman sekarang tetapi juga sejarah perbatikan jaman dahulu.
Buku ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas kurangnya pengetahuan masyarakat tentang batik Jawa Timur, karena dalam buku ini, pembaca tidak hanya di suguhi gambar, tetapi juga penjelasan dari motif batik di tiap daerah, beserta ciri khasnya.
Bagi Yusak Anshori, buku Keeksotisan batik Jawa Timur ini merupakan buku keenam yang dihasilkan dan buku ketiga yang ditulis bersama Adi Kusrianto.
Sumber: http://www.antaranews.com
