Sita Nursanti |
Jakarta - Panggung pertunjukan tanah air akan kembali diramaikan dengan teater musikal berjudul Buto Musikal pada Juni.
"Ini akan menjadi teater musikal yang istimewa, karena kami ingin memberikan pesan moral seperti 'jangan menilai buku dari sampulnya'," ujar direktur dan produser Buto Musikal, Farid Syahputra, pada jumpa pers di Jakarta Rabu.
Terinspirasi dari cerita rakyat Timun Mas, Farid mengatakan bahwa "buto" atau raksasa yang identik dengan makhluk jahat, akan menjadi makhluk yang baik hati meskipun sosoknya menyeramkan.
Teater musikal yang rencananya akan diselenggarakan di Teater Besar Jakarta Taman Ismail Marzuki ini, didukung oleh seniman tari kawakan Eko Suprianto sebagai penata tari, Joko Anwar sebagai penasihat akting, dan Aning Katamsi sebagai pelatih vokal.
"Selain menampilkan tarian, lagu, teknologi, serta alur cerita menarik, kami juga akan menampilkan gabungan musik klasik dengan gamelan jawa," ujar music director dan penulis naskah, Arif Dharma.
Alur cerita akan diawali dari satu kisah di negeri Nirwana yang memiliki pusaka labu emas, namun ternyata pusaka itu hilang.
Adalah keluarga Buto (raksasa) yang dituding telah menghilangkan labu emas tersebut. Akhirnya kahyangan memberi titah agar para buto turun ke Bumi dan mencari pusaka yang hilang.
Berbeda dengan Sang Kuriang Musikal yang berbau opera, Buto Musikal akan menjadi pergelaran yang lebih mengarah pada genre teater.
"Kami akan ambil bentuk gaya teater, ada banyak dialog dan akting, musik serta koreografi. Semuanya imbang," ujar Arif.
Buto Musikal akan didukung para artis dan seniman tanah air seperti Sita Nursanti, Nina Tamam, Dea Mirella, Netta KD, Andrea Miranda, Simhala Avadana, serta Rony Waluya.
Sumber: http://oase.kompas.com