Tanahdatar, Sumbar - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan lokasi pacu jawi (balapan sapi) perlu dibuatkan tempat khusus atau dipermanenkan seperti lapangan pacuan kuda.
"Pemerintah daerah sudah harus memikirkan areal khusus untuk pacu jawi ini dilengkapi dengan sarana dan prasarananya," kata Irwan saat menyaksikan acara pacu jawi di Nagari Simabur, Kecamatan Parinangan, Tanahdatar, Sabtu (2/2/2013).
Gubernur mengatakan perlunya dibuat lokasi khusus pacu jawi karena kegiatan ini diminati para fotografer dan turis mancanegara. Dia mengatakan pemerintah provinsi mendukung bila pemerintah daerah dapat mencarikan satu lokasi yang representatif untuk dibuat areal pacu jawi. Di sana ada podium, tempat lintasan, lokasi pemotretan, lokasi pedagang dan tempat hiburan serta permainan lainnya.
"Pacu jawi di Kabupaten Tanahdatar ini cukup unik dan menarik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton khususnya fotografer dan turis asing," ujarnya.
Selain itu, kegiatan pacu jawi ini perlu dilestarikan sebagai budaya dan tradisi masyarakat daerah agar tidak punah. Di sisi lain, menurut Gubernur Sumbar, pacu jawi mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan warga setempat.
Sementara itu, Bupati Tanahdatar, M Shadiq Pasadigoe menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesediaan gubernur, anggota DPR RI, pejabat Deptan, telah menyaksikan dari dekat kegiatan pariwisata Kabupaten Tanahdatar ini. "Baru kali ini acara pacu jawi disaksikan cukup banyak pejabat daerah dan pusat," ujarnya.
Shadiq menyebutkan saat ini pacu jawi bukan lagi milik orang Tanahdatar, tetapi sudah mendunia. Pemerintah daerah dan masyarakat akan tetap mempertahankan tradisi seperti ini dan tidak terpengaruh dengan budaya asing.
Atraksi pacu jawi merupakan permainan tradisional masyarakat di Kabupaten Tanahdatar yang diaplikasikan sebagai hiburan warga setempat. "Pacu jawi digelar untuk mengisi masa setelah panen padi sampai musim bercocok tanam yang prosesinya dilaksanakan secara adat Minangkabau," katanya.
Selain itu, tambah Shadiq, pacu jawi juga sebagai arena untuk melatih sapi peliharaan masyarakat agar sehat dan bernilai harga tinggi.
Sumber: http://www.tribunnews.com