Alam roh atau dunia roh merupakan kepercayaan yang melekat dengan orang Dayak Selako. Menurut kepercayaan orang Dayak Selako sendiri, alam roh dihuni oleh para roh yang bukan manusia tetapi diyakini ada di sekitar kehidupan mereka yang mempunyai tugasnya masing-masing. Roh ini biasa dikenali juga sebagai makhluk halus yang bertempat tinggal di langit, di bumi, di air, dan sebagainya.
Alam Roh yang hidup di alam yang tidak dapat dilihat, namun mereka mempunyai keperluan yang sama dengan manusia. Hubung kait kehidupan manusia dengan roh dalam konteks kepercayaan tradisional terjalin rapat. Jalinan yang rapat inilah yang oleh etnik Dayak Selako diyakini sebagai dunia Ilmu Magis (bandingkan, Madrah, 1997: 2-4). Hal ini juga selaras dengan yang dikatakan oleh Clark Chilson and Peter Knecht bahwa …
as repressive, ideologies and political sistems started to dissolve, many ethnic groups in Asia and elsewhere began to reflect on their distinctive cultural proparties in order to reconnect themselves with their tradition and their cultural roots. This led to a new appretiation and revival of folklore in various fields such us oral traditions, music, and religion.
Masyarakat etnik Dayak Selako percaya bahawa kepatuhan dan kesetiaan manusia terhadap roh akan mendatangkan berkah dan mendapatkan imbalan dalam berbagai bentuk daripada para roh. Sebaliknya akan terjadi kemurkaan roh yang dapat menimbulkan kemalangan atau mara bahaya. Oleh sebab itu, manusia berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan roh-roh tersebut melalui suatu ilmu, yang sering kali tidak dapat diterima oleh akal manusia. Tetapi memang terjadi.
Menurut kepercayaan Mereka, Ilmu magis ini dapat diperolehi dengan beberapa cara seperti betapa (bertapa), mimpi, rajaki (keberuntungan), baguru (belajar) dan ilmu magis warisan sejak lahir. Ilmu Magis ini dapat dibahagi kedalam dua jenis iaitu : ilmu magis panas dan ilmu magis dingin. Ilmu magis panas bermakna bahwa ilmu ini dapat digunakan untuk mencelakakan orang lain (membunuh orang). Racun, dawak, dan polong termasuk dalam kumpulan ini, sedangkan ilmu magis dingin bermakna ilmu magis untuk antisipasi, menangkal atau untuk mengobati akibat dari ilmu magis panas. Misalnya azimat dan mantra-mantra.
Di Kecamatan Sajingan besar, kedua macam ilmu magis ini dapat dijumpai tetapi bilangan pemiliknya semakin berkurang karena usia lanjut dan pengaruh agama Kristian. Di Kampung Batu Itapm, misalnya, masih ada beberapa orang yang memiliki racun. Keberadaan orang yang memiliki racun di kampung tersebut sangat dikenal di berbagai kampung di Kecamatan ini. Penulis selalu diingatkan bilamana akan berkunjung ke kampung tersebut supaya jangan sembarangan minum atau makan. Di Kampung Sasak juga dijumpai 14 orang yang memiliki azimat dan kemampuan membaca mantra serta ada pula dua orang yang memiliki racun di kampung ini.
Secara tradisional, orang Dayak Selako percaya kepada Tuhan yang mereka sebut sebagai Jubata, ada juga yang menyebutnya Dervata (Roth, 1968: 7). Gould (1909: 38) mengatakan, “Dewata is the Land Dayak name of a God from Sanskrit word dewata divinity, deity, gods.” Seterusnya Roth (1968: 216) menulis, “we may recall the fact that Land Dayaks have a kind of Hindu Trimurti, viz-Tapa or Yang, the Preserver (Vishnu or Dewa-dewa of Hindus), Jirong-Brama, the creator (Brahma of the Hindus), Triyuh-Kamang, the destroyer (Shiva of the Hindus).”
***
Sumber: wacananusantara.org
Foto: curusetra.wordpress.com