Festival Seni dan Budaya Papua Barat Menarik Perhatian Warga

Ilustrasi
Manokwari, Papua Barat - Festival Seni dan Budaya Provinsi Papua Barat yang digelar di Pulau Lemon, Kabupaten Manokwari, Rabu (6/2) mendapat respon dari masyarakat. Ribuan warga berbondong-bondong menyeberang ke pulau kecil yang berdekatan dengan Pulau Mansinam tersebut untuk menyaksikan penampilan grup tari maupun seni dan budaya dari peserta festival.

Festival seni dan budaya dibuka oleh Gubernur Papua Barat,Abraham O Atururi dan Pangdam XVII/Cenderawasih,Mayjen TNI Christian Zebua ditandai dengan pemukulan tifa,sekitar pukul 12.30 Wit. Selanjutnya,digelar eksebisi pergelaran tari dengan jumlah peserta 9 grup tari dari kabupaten/kota.

Gubernur dalam sambutannya menyatakan,digelarnya festival seni dan budaya untuk memperkuat identitas seni dan budaya Papua Barat. ‘’Mengadung makna bahwa pembangunan yang kita laksanakan bukan semata fisik structural semata,tapi cultural atau adat dan budaya juga mendapat perhatian yang seimbang menuju kemandirian daerah,’’ ujarnya.

Dikatakan, pesta seni dan budaya digelar sebagai bentuk ekspresi budaya yang luhur dalam mewujudkan identitas dan jati diri bangsa. Tujuan dilaksanakan untuk memberi apresiasi terhadap karya cipta seni budaya daerah.’’Bahwa masih banyak potensi yang terpendam dan masih harus digali dan dikembangkan sehingga dapat lebih dikenal dan dimancanegara,’’ tukas Gubernur.

Bram menuturkan,seni dan budaya Papua mulai banyak dikenal dan digemari. Menurutnya,ekspresi dinamis gerak tari Papua maupun nada dan lagu serta bunyi tifa berisikan nilai-nilai kearifan lokal yang abstrak. ‘’Harapannya,gerakan dinamis yang terkandung dalam tari dan seni budaya Papua tersebut dapat ditransformasi ke dalam semangat dan etos kerja sebagai pelayan masyarakat,’’ ujar Bram lagi.

Kepala Dinas Pariwisata/Ketua Panitia Festival, Edi Sumaryanto melaporkan,pesta seni dan budaya ini diikuti 9 kabupaten/kota dengan total jumlah peserta 550 orang dan 200 partisan. Hanya dua kabupaten yang tidak menyertakan kontingen,yakni Fakfak dan Maybrat.

Festival melombakan tari kreasi, karya cipta seni serta eksebisi tari tradisional untuk pelestarian budaya lokal. Panitia menyediakan hadiah berupa uang pembinaan dan tropi bagi para pemenang.

Ajang yang ditampilkan pertama yakni eksebisi tari tradisional.Kontinten kabupaten/kota menampilkan sendera tari yang menampilkan cerita rakyat. Seperti yang ditampilkan grup tari dari Kabupaten Teluk Bintuni mengangkat cerita berburu burung kasuari. Gerak-gerik tari yang jenaka mengundang tawa penonton.

-

Arsip Blog

Recent Posts