Pengantin Sahur, Tradisi Leluhur Warga Tembilahan

Tembilahan, Riau - Memasuki ramadan, ada satu tradisi unik yang kerap dilakukan warga di Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, yaitu tradisi pengantin sahur. Kegiatan ini dilakukan untuk membangunkan warga sahur di bulan ramadan.

Tradisi pengantin sahur yaitu menyandingkan dua pria yang dirias bagaikan sepasang pengantin kemudian diarak ratusan masyarakat mengelilingi desa dengan iringan irama musik dangdut. Arak-arakan pengantin yang dimulai dari pukul 00.00 WIB ini akan berakhir pukul 03.00 WIB.

"Bukan hanya masyarakat Pulau Palas saja yang menonton, tapi juga masyarakat dari Kota Tembilahan, dan digelar setiap malam minggu di bulan ramadan," kata salah seorang warga, Mursi, seperti dikutip dari Riau Mandiri.co, Senin (13/6/2016).

Salah seorang Panitia Pelaksana pengantin sahur, Erwin mengatakan, tradisi ini telah berlangsung sejak lama dari orang-orang tua terdahulu. "Kegiatan ini sudah berlangsung puluhan tahun, sejak orangtua terdahulu, dan kami saat ini sebagai generasi muda hanya meneruskan saja," ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan yang diadakan setiap malam minggu ini merupakan bentuk kegiatan positif bagi pemuda dalam mengisi waktu saat ramadan. Tak hanya itu, pada pertengahan ramadan, pengantin sahur juga akan dipertandingkan, dengan berbagai penilaian sebagai pemenangnya.

"Para pengantin juga akan dipertandingkan, baik penilaian dari riasaan, kostum dan lainya," ujar dia.

-

Arsip Blog

Recent Posts