Peluang Enggano Jadi Kawasan Khusus Cukup Besar

Bengkulu - Peluang Pulau Engano menjadi kawasan ekonomi khusus cukup besar, kata Wakil Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu Edy Waluyo.

"Indonesia perlu membentuk kawasan ekonomi khusus, di antaranya sebagai pemasok bahan bakar bagi kapal-kapal yang lewat di Samudera Hindia, dan Enggano salah satu tempat yang cocok," katanya di Bengkulu, Senin.

Menurut dia, untuk menunjang perekonomi di sekitar Laut Cina pemerintah telah menetapkan Batam sebagai kawasan ekonomi khusus, sementara untuk kawasan Barat belum ditentukan dan kemungkinannya Enggano dan Pulau Nias.

Pembentukan kawasan khusus itu, menurut dia kini sedang dipetakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Upaya menjadikan kawasan khusus memerlukan kajian panjang, dan sejauh ini beberapa tahapan telah dilaksankan diantaranya melakukan studi kelayakan, hasilnya kawasan itu cukup cocok menjadi pusat perdagangan internasional.

Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin sangat berkinginan agar Pulau Enggano dijadikan kawasan khusus, dan telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan obsesinya itu. Enggano yang terletak di tengah Samudera Indonesia itu sangat cocok dan dilewati oleh kapal-kapal besar dari generasi empat, lima dan enam pembawa berbagai komoditi perdagangan internasional termasuk minyak.

Selama ini kapal-kapal pembawa komoditi perdagangan internasional yang merupakan generasi satu, dua dan tiga melewat Selat Sunda dan Malaka.

"Kapal generasi empat, lima dan enam ukurannya sangat besar dan tidak bisa lagi melewati Selat Sunda dan Malaka. Kapal itu harus lewat samudera, dan dipastikan melewati Pulau Enggano," kata Agusrin.

Karena itu, diharapkan ke depan Enggano menjadi tempat persinggahan sekaligus transaksi perdagangan internasional. Mengenai realisasinya, berada di tangan pemerintah pusat, karena kebijakan pembentukan kawasan khusus wewenang pemerintah pusat.

Terkait pengelolaan kawasan khusus berada di tangah pemerintah pusat, ia mengatatakan tidak mempermasalahkannya. "Saya tidak berfikiran siapa yang mengelola. Apakah nanti dikelola daerah, nasional atau bahkan pihak internasional tak jadi masalah. Yang penting masyarakat Bengkulu menikmati dampak dari kegiatan ekonomi di Enggano itu," katanya.

Sumber: Antara (31 Mei 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts