Kawanan Perampok Nyungsep di Got Batanghari

Muara Bulian - Perampok merajalela. Bukan hanya menyatroni rumah di malam hari, menyekap pemilik rumah lalu membawa kabur uang serta perhiasan sering Kali ini, sekelompok perampok nekat menyerang sopir truk yang tengah mengendarai truknya dengan senjata api.

Sebuah tembakan dilesatkan kawanan perampok ke arah truk berwarna kuning, yang dikemudikan Fikri Sunandar. Tembakan pertama itu terjadi sesaat setelah azan Jumat bergema, Jumat (9/7), di dekat masjid yang berada di Kilometer Jalan Lintas Sridadi-Muara Tembesi.

Minggir, berhenti,” kata Fikiri menirukan ucapan kawanan perampok itu. Dari kaca spion truk bernopol BH 8023 FO itu, ia dan Sudarja, yang duduk di sampingnyamelihat ada dua sepeda motor yang ditumpangi empat orang mengejar mereka.

Kami tidak mau mengikuti perintahnya. Saya malah semakin memacu kecepatan truk,” ujarnya. Fikri menduga orang yang sedang mengejarnya itu berniat mengambil uang yang baru mereka tarik dari bank. Uang itu adalah hasil penjualan getah karet, yang nilainya sekitar Rp 100 juta.

Setelah dikejar hampir satu kilometer, tinggal satu sepeda motor yang mengejar mereka. Pengendara sepeda motor yang mengenakan jaket hitam itu berusaha menyalip truk dari sebelah kiri. Pada sebuah kesempatan, pengendara sepeda motor yang duduk di belakang melesatkan tembakan kedua. Kata dia, pelaku menembak dengan posisi miring. Ia sempat melihat senjata itu berwarna perak.

Tembakan itu mengenai kaca truk, persis di depan Fikri. Sebuah lubang bediameter sekitar satu inchi terbentuk di kaca mobil, dan kaca di sekeliling lubang itu retak. Peluru mengenai badan Fikri, tepatnya di bagian ketiak kiri. Pelurunya tidak sampai bersarang di badan, hanya menyerempet kulit,” kata Kapolres Batanghari, AKBP Tjayono Saputro, melalui Kasat Reskrim, AKP H Soekamto.

Fikri masih bisa terus melanjutkan perjalanan. Ia terus melaju dan bahkan ingin menyenggol dua orang yang menggunakan sepeda moto itu. Tindakan yang dilakukan oleh Fikri seperti tidak disangka oleh penjahat tersebut. Fikri semakin ke kiri, dan penjahat itu terpepet.

Akhirnya perampok itu masuk ke got yang dipinggir jalan, tepat di depan makam pahlawan. Kami terus melanjutkan perjalanan ke arah Muara Tembesi,” ungkap Fikri. Setelah penjahat itu masuk ke got, ia tidak melihat adanya pengejaran lagi.

Selama truk berusaha memepet perampok, tembakan masih beberapa kali dilesatkan. Namun tak satu lagi pun tembakan itu yang mengenai truk. Perampok itu katanya menembak membabi buta pada saat jalanan sedang sepi itu. Setidaknya saya mendengar lima kali tembakan,” ucap Sudarja.

Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak pada saat terjadinya pengejaran yang dilakukan oleh perampok bersenjata api itu. Sudarja sudah menduga aksi tersebut merupakan upaya perampokan, sebab mereka baru menukarkan cek ke bank. Keduanya baru menyadari dikejar sejak melewati Polsek Muara Bulian.

Perampok itu tidak berhasil membawa apa-apa. Namun teman saya kena tembakan dan harus dirawat di Puskesmas. Lukanya tidak terlalu berat,” ujarnya.

Kasat Reskrim Batanghari mengatakan pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap tersangkan pelaku penembakan terhadap pengenara truk itu. Sampai sekarang anggota kami masih melakukan penyisiran lokasi. Kami masih melacak identitas pelaku,” ucapnya.

Terkait senjata yang digunakan pelaku, ia menyebut sejenis senjata revolver rakitan. Berdasarkan peluru yang kami temukan di dalam mobil, itu jenis revolver rakitan. Pada pelurunya tidak ada alur laras,” jelasnya. Selain menemukan peluru, pihaknya juga menemukan sepasang sandal berwarna hitam yang tertinggal di got waktu pelaku nyungsep.

Dan ternyata, luka tembak yang dialami Fikri tidak sampai membuatnya kesakitan. Luka tersebut cukup diobati di Puskesmas Muara Tembesi. Ia langsung diantar oleh polisi ke Puskesmas itu untuk mendapat pengobatan, sesaat setelah tiba di Polsek Muara Tembesi. Setelah diobati sudah bisa langsung pulang,” katanya saat ditemui di Polsek Muara Tembesi.

Sebelumnya, ia tidak tahu persis apakah peluru itu hanya menyerempet kulitnya atau justru bersarang di badannya. Pada saat penembakan terjadi, ia hanya mencoba untuk tetap fokus menyelamatkan diri, menghindari pengejaran kawanan perampokn persenjata yang menembaki mereka berdua.
Ia baru lega setelah mendapat perawatan medis. Peluru ternyata hanya melukai kulitnya.

Saat dikunjungi Kapolres Batanghari di ruang pemeriksaan, ia terlihat tidak tegang lagi. Bahkan beberapa kali ia terdengar melontarkan guyonan, dan kerap tersenyum. Saya lumayan beruntung,” ujarnya. Ia terlihat membuka baju kaus yang digunakanya, menunjukkan luka yang dialaminya.

Kasat Reskrim Polres Batanghari, AKP Soekamto, mengatakan, perampok yang menggunakan senjata api itu memang sengaja menjadikan sopir truk itu sebagai sasarannya. Mungkin prinsip mereka, kalau sopir sudah dilumpuhkan, truk akan berhenti, dan mereka bisa mengambil yang diinginkannya,” katanya. (suang sitanggang)

-

Arsip Blog

Recent Posts