Sejumlah Raja Timor Gelar Pertemuan Adat

Kupang, NTT - Sejumlah raja di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 24 Februari 2014, menggelar pertemuan adat dan budaya para wangsa di Kupang. Kegiatan ini sebagai napak tilas kekeluargaan yang telah terjadi selama kurun waktu 200 tahun.

Pertemuan raja-raja ini diprakarsai oleh Raja Teflopo, Meo Naek Mutis, dan Yoseph Aryanto Lu Teflopo yang akan dihadiri juga para Meo, Usif, Amaf Apao Mutis, dan Liurai serta para sahabat Meo Naek Mutis, yaitu sekeseler Wangsa Sunda, Kerajaan Kutai, dan Kerajaan Kertanegara. Juga utusan dari negara-negara sahabat, di antaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, Meksiko, Arab Saudi, Spanyol, Cina, dan Mesir.

"Napak tilas ini terjadi atas bimbingan para leluhur dan akan lebih mudah dipahami lewat nilai dasar budaya," kata Ketua Tim Penyelenggara Pertemuan Adat dan Budaya Para Wangsa Felysianus Sanga.

Temu para wangsa ini, menurut dia, dilandasi dalam semangat Neka Mese, Ansao Mese, Silu Selo Kit atau satu hati, satu batin terpadu jadi satu menuju Indonesia jaya. Hal ini berkaitan dengan wilayah kerajaan dalam wilayah administrasi NKRI dan keluarga serta kerabat dari kerajaan yang berasal dari luar wilayah NKRI.

Acara ini, katanya, sangat penting dan strategis dilihat dari sisi sejarah. Sebab, ada pertalian budaya yang erat dari beberapa kerajaan di Indonesia, seperti Wangsa Sunda, Kerajaan Kutai, dan Kerajaan Kertanegara dengan raja-raja di Timor.

Dalam pertemuan ini juga digelar sharing sejarah hubungan Mutis Timor, Lamawolo, dan Wangsa Sunda karena hubungan antar-kerajaan tersebut sudah terjalin sangat lama atau ratusan tahun silam.

Seluruh rangkaian kegiatan acara tersebut bertempat di Sonaf Meo Uf Teflopo di Kota Kupang yang dihadiri Pemerintah Provinsi NTT.

-

Arsip Blog

Recent Posts