Bandar Lampung jadi tuan rumah Pasar Wisata Indonesia

Jakarta - Bandar Lampung akan menjadi tuan rumah Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) atau Pasar Wisata Indonesia ke- 17 yang akan akan diselenggarakan pada tanggal 11-14 Oktober 2011 di Novotel Hotel Lampung.

"TIME diselenggarakan oleh Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) dan didukung oleh seluruh komponen pariwisata di Indonesia. Acara ini mendukung program pemerintah Wonderful Indonesia", kata Meity Robot, Ketua dan Komite Pengarah TIME 2011, hari ini.

TIME bertujuan mempromosikan Indonesia sebagai tujuan wisata di pasar internasional dan pada saat yang sama meningkatkan citra negara sebagai salah satu tujuan atas perjalanan global, kata Meity.

"TIME merupakan satu-satunya bursa wisata utama di Indonesia dengan konsep bisnis-ke-bisnis (B to B). Bursa ini tempat pertemuan penjual (seller) produk wisata di Indonesia dengan para pembeli dari pasar internasional (buyer).

Kegiatan ini telah terdaftar dalam kalender bursa wisata dunia seperti ITB Berlin, WTM London, Arabian Travel Mart (ATM), PATA Travel Mart. TIME, kata Meity, mempromosikan semua tujuan wisata, termasuk tujuan wisata populer, obyek wisata dan pengembangan produk baru.

Menurut dia, pergeseran TIME ke Lampung akan berlangsung selama 2 tahun berturut-turut, yaitu 2011 dan tahun depan. Tujuannya untuk mempromosikan Lampung ke pasar internasional dan mempercepat pembangunan dan perbaikan infrastruktur, fasilitas pariwisata, serta atraksi wisata di daerah sehingga akhirnya bisa jadi tujuan wisata global.

”Hal Ini akan menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke pulau dan mempercepat peningkatan infrastruktur dan mendorong lebih banyak investor ke wilayah untuk mengembangkan hotel baru, serta atraksi pariwisata, "lanjut Meity .

TIME 2011 akan bertepatan dengan penyelenggaraan Festival Krakatau, sebuah festival budaya tahunan yang berakhir dengan tur gunung berapi di Selat Sunda. Penyelenggaraan tahun lalu di Lombok, TIME 2010 berhasil menarik 118 pembeli dari 22 negara dan mendatangkan lima pembeli yang terdiri dari Korea Selatan, Cina, India, Singapura, dan Indonesia.

“Sebanyak 104 penjual dari 80 perusahaan dari berbagai provinsi di Indonesia berpartisipasi pada event ini tahun lalu yang didominasi industri wisata dari Nusa Tenggara Barat, Jakarta, Bali, Sumatra Utara, dan Jawa Tengah dan menjadi top lima penjual.

-

Arsip Blog

Recent Posts