Jakarta - Warga dan pemakai kendaraan keluhkan maraknya pelacur jalanan di sejumlah ruas jalan wilayah di Jakarta Selatan. Mereka minta ada upaya penertiban dan pengusiran sehingga lingkungan tak terkesan jadi tempat mesum atau tongkrongan mereka.
“Selain perlu ditambah lampu penerangan jalan juga adanya kegiatan rutin memonitor atau berkeliling anggota Satpol PP Jaksel setempat untuk mengusir dan menghalau mereka tak beroperasi di lingkungan ini,” kata Ny. Intan, warga Kebayoran Baru, Senin (20/6).
Kawasan yang perlu mendapatkan perhatian serius antara lain di Jl. Raya Falatehan, Jl. Raya Raden Patah, Jl. Raya Bulungan serta kawasan Melawai, Blok M terutama di halte bus, trotoar yang gelap atau sekitar gerobak rokok pedagang.
Menurut dia, kondisinya memang tak sebanyak di kawasan Mangga Besar atau Kota tapi paling tidak melihat itu sebagian ibu rumah tangga maupun wanita akan risih melihat aksinya di pinggir jalan yang duduk-duduk di atau berdiri di trotoar maupun pinggir jalan tersebut.
Keberadaan wanita malam maupun waria yang mangkal di pinggir jalan dan halte bus maupun sekitar taman yang tak ada lampu penerangan jalan memang semakin ramai khususnya saat warga maupun pengendara mobil pulang jam kerja di sekitar Jl. Raya TB Simatupang, Jl. Raya Melawai, Jl. Raya Falatehan, Jl. Raya Raden Patah, Jl. Raya Dr. Sahardjo dan lainnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kasatpol PP Jaksel, Sulistiarto didampingi Kasie Operasional Bambang dan Camat Kebayoran Baru Fitril, mengatakan jajarannya setiap saat selalu memonitor dan mengawasi sejumlah lokasi rawan pelacur jalanan tersebut.
“Kawasan rawan pelacur jalanan itu memang sudah masuk dalam pengawasan di jajarannya sehingga setiap saat anggota Satpol PP di kecamatan selalu memonitor baik di Kec. Kebayoran Baru, Tebet, Pasar Minggu dan Cilandak,” ujarnya. (anton/sir)
Sumber: http://www.poskota.co.id