Salatiga, Jateng - Puluhan warga RT 11 RW 4 Dusun Sungai Tapah, Salatiga, Kalimantan Barat memergoki pasangan mesum, DR (52) dan SN (35), tengah indehoi di kompleks perumahan guru di SDN di Salatiga. Ironisnya, kedua pasangan mesum ini berprofesi sebagai guru, orang yang harusnya digugu dan ditiru. Dan kisah asmara terlarang pegawai negeri di lingkup Dinas Pendidikan Sambas ini harus berakhir di kantor polisi.
Menurut penuturan Taufik (32) dan Midi (52), warga setempat, kepergoknya kedua guru ini sebetulnya tidak secara sengaja. Taufik malam itu (16/7) sekitar pukul 08.00 WIB, sedang memulangkan sepeda motor ke kediaman adiknya. Kebetulan rumahnya juga berada di kompek SDN di Salatiga, kurang lebih 50 meter dari perumahan guru. Tak sengaja, dari kejauhan ia melihat SN sedang membonceng DR dengan sepedamotor miliknya. “Sambil berpelukan Bang, cowok memeluk cewek, dan SN yang menjemput DR dari Parit Baru,” cerita Taufik.
Setelah itu, aksi mata-mata pun dilakukan. Taufik mengintai dari dapur aksi panas DR dan SN. Keduanya berpelukan dan bercumbu ria. Tak puas, Taufik pun memanggil warga kampung untuk menghentikan aksi keduanya. Spontan belasan warga berkumpul di kediaman SN. Namun mereka tak langsung menggrebek, tapi menunggu sembari memastikan perbuatan terlarang dilakukan keduanya. Setelah di dapur, SN dan DR yang terbakar nafsu terlarang beranjak ke kamar. “Di dinding ada lubang Bang, lalu kami giliran melihat aksi tersebut satu persatu, Masya Allah mereka melakukan adegan seperti di film blue,” sambung Midi.
Sekitar lima menit kemudian, DR dan SN selesai menghilangkan ‘dahaga’ sesaat mereka. Apalagi malam itu dingin pascahujan. Sementara berdasarkan informasi warga, SN sering ditinggal suami yang bekerja ke Sanggau atau Kapuas Hulu. Suami SN merupakan karyawan sebuah perusahaan kayu. Setelah adegan panas berlangsung, warga pun mengetuk pintu dan meminta DR serta SN mempertanggungjawabkan perbuatannya. Awalnya SN sempat menyangkal bahwa mereka tak melakukan perzinahan. SN mengakui bahwa DR adalah kerabatnya. Warga tak percaya. Mereka kemudian menggiring keduanya ke rumah penghulu kampung, Jamani. Rumah Labai dengan tempat mesum keduanya berjarak sekitar 30 meter.
Penuturan SN ke koran ini meminta agar identitasnya dirahasiakan. Ibu tiga anak ini berasal dari Kecamatan Tebas. Sudah enam tahun menjadi PNS dan masih terikat pernikahan resmi dengan sang suami. “Baru satu bulan Pak kami menjalin perkenalan,” katanya.
Begitu juga DR. Guru dari salah satu SMP negeri ternama di Sambas tersebut juga meminta hal serupa. Bahkan saat keduanya ditanya mengenai tuduhan melakukan persetubuhan, ayah empat anak dengan tersebut tak bisa mengelak. “Iya Pak, kami akui melakukan itu (bersetubuh),” akunya.
Warga Sambas yang sudah 32 tahun menjadi PNS ini siap mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka dilakukan. Termasuk jika aksi terlarang mereka masuk ranah hukum. “Kami siap,” ucap keduanya saling mengangguk.
Sekitar pukul 12.00 WIB, ayah dan adik SN pun datang. Mereka bertemu dengan SN dan DR. Tampak wajah geram menyelimuti raut muka ayah SN. Bahkan ia hampir saja memukul DR karena malu akibat perbuatan mesum mereka.
Kades Salatiga Edianto yang berada di TKP, menegaskan aksi keduanya mencorang nama kampung. Berdasarkan aspirasi warga, keduanya harus diseret ke ranah hukum alias ditindak sesuai aturan. “Kita minta ini diusut, bahkan kami mewakili warga meminta agar sang guru (SN, Red) dipindahkan dari SDN di Salatiga ini, memalukan, karena tak memberi contoh baik kepada warga,” tandasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat, Hamdani, meminta SN agar pindah dan jangan menunjukkan terlihat lagi di hadapan orang kampung. “Kita minta instansi terkait merespon masalah ini, agar tak (lagi) bertugas di SDN Sungai Tapah ini,” jelasnya.
Kisah terlarang ini, menurut dia, telah mencoreng nama sekolah dan kampung. Bahkan memang diakuinya bahwa SN bukan merupakan sosok guru yang baik. “Anak saya kelas I di sekolah ini mengadu ke saya, bu guru (SN) ini di kelas mainkan HP terus,” katanya.
Ia juga meminta kepolisian mengusut tuntas masalah ini. Kini keduanya sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Pemangkat. (har)
Sumber: http://www.jpnn.com