Pontianak, Kalbar - Kota Singkawang akan menjadi tuan rumah Kongres Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat yang rencananya digelar pada 15 - 18 Oktober.
Menurut Ketua Panitia, Poltak Johansen di Pontianak, Rabu, kongres tersebut merupakan yang ketiga kalinya dengan fasilitasi dari Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak Wilayah Kalimantan. "Tema tahun ini, membangun karakter dan memperkokoh ketahanan budaya masyarakat multikultur," kata dia.
Ia menambahkan, kongres kebudayaan dimaksudkan untuk merumuskan strategi kebudayaan dalam menggali potensi modal kultural kearifan dan pengetahuan lokal bagi masa depan Kalbar. "Ini mengacu kepada hasil kesepakatan dari rekomendasi kongres sebelumnya," kata Poltak Johansen.
Ia berharap, melalui kongres itu nantinya akan terekplorasi wujud dan makna serta fungsi kearifan lokal. "Selain itu, juga fungsi dari pengetahuan lokal dalam membangun masyarakat multikultur di Kalbar," kata dia.
Ia mengingatkan, hal itu merupakan bagian dari pembangunan karakter dan ketahanan budaya pada masyarakat Kalbar yang beragam.
Menurut rencana, akan dihadirkan tiga narasumber tingkat nasional dan 9 pembicara tingkat lokal.
Ia juga mengajak peserta untuk menyiapkan pokok-pokok pikiran atau wacana yang dianggap penting agar didiskusikan di kongres tersebut. "Sekaligus untuk menjaga efektivitas proses sidang komisi dan pencapaian hasil akhir dari kegiatan kongres ini," katanya menegaskan.
Nara sumber yang akan hadir diantaranya Ketua Kongres Kebangkitan Nasional Mukhlis Pa’eni, Budayawan Romo Muji Sutrisno, dan Mantan Menteri Pariwisata I Gede Ardhika.
Sementara dari pembicara lokal ada sejumlah nama diantaranya Rubini, Pabali Musa, Jhon Bamba, Gusti Suryansyah, Christianus Atok, Aswandi.
Sumber: http://oase.kompas.com