Penang, Malaysia - Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Penang (KJRI Penang) telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan Festival Indonesia Penang 2015. Kegiatan bertema "Apa Kabar" ini dilaksanakan dari tanggal 15 sampai 17 Oktober 2015.
Kegiatan diisi pertemuan pelaku bisnis, pameran terpadu, dan pertunjukan ekonomi kreatif. Festival ini merupakan upaya meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia, khususnya di wilayah Utara Malaysia.
Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya peningkatan volume hubungan dagang, kunjungan wisata, dan membuka peluang investasi serta memperkenalkan budaya adiluhung Indonesia.
Pada 15 Oktober, KJRI Penang dan Pemda Aceh bekerja sama dengan Firefly telah memfasilitasi penyelenggaraan Tourism Gathering yang mempertemukan sebanyak 42 pelaku wisata (tour operators / travel agents dan perhotelan) di Aceh dan Pulau Pinang.
Mereka sepakat meningkatkan kerja sama pariwisata, antara lain dengan mendorong kunjungan wisatawan dari dan antar kedua negara. Selain business to business session dan rencana penyelenggaraan media atau familiarization trip ke Aceh, mereka sepakat melakukan upaya promosi bersama lainnya.
Pada tanggal 16, KJRI Penang didukung Universiti Sains Malaysia melaksanakan pameran terpadu dan pertunjukan ekonomi kreatif di Universiti Sains Malaysia. Kegiatan dibuka dan diresmikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Bapak Herman Prayitno, didampingi Konsul Jenderal Republik Indonesia di Penang, Bapak Taufiq Rodhy.
Kegiatan dihadiri Y.B. Dato Rashid bin Hasnon, Timbalan Ketua Menteri I Pulau Pinang; Y.B. Tan Sri Datuk Mustafa Mansur, Pro Chancellor USM; Y.B. Prof. Dato’ Dr See Ching Mey, Timbalan Naib Bahagian Jaringan Industri dan Masyarakat; Y.B. Danny Law Heng Kiang, Menteri Pelancongan dan Kebudayaan Kerajaan Negeri Penang, Konsul Jenderal Jepang Mr. Ryuji Noda beserta istri, Konsul-Konsul Kehormatan, Dekan, Dosen, Akademisi dan mahasiswa lokal dan internasional, serta mitra-mitra kerja KJRI Penang lainnya.
Kegiatan pertunjukan ekonomi kreatif diisi dengan peragaan busana batik dan kain Tenun Nusa Tenggara Timur, tarian tradisional dan pertunjukan Gamelan dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Arumba dan Bamboo Orchestra oleh AWI, Sasando Nusa Tenggara Timur, dan berbagai kegiatan workshop antara lain workshop desain batik menggunakan software Jbatik oleh Piksel Indonesia, dan mencanting batik tulis, dan workshop Angklung dari seluruh peserta.
"Mereka benar-benar lihai. Saya menikmatinya," ucap Encik Mohamad, Director of Media and Public Relations Center USM.
Promosi perdagangan dan Investasi dipajang di booth KJRI Penang dan Pemda Aceh. Promosi destinasi pariwisata dibawakan Kementerian Pariwisata, promosi produk Indonesia diisi oleh pengusaha kain dari 34 Provinsi di Indonesia dan Indonesia Trade Assosiation.
Pada kesempatan yang sama juga dibuka Warung Konsuler untuk para pekerja dari Indonesia yang turut memenuhi tempat kegiatan.
Dalam sambutannya, Dubes Herman menyampaikan, "Festival Indonesia 2015 saat ini hanya menampilkan sebagian kecil dari kekayaan khasanah seni dan budaya Indonesia. Meskipun demikian, festival seni dan budaya ini setidaknya dapat memberikan gambaran keindahan seni dan budaya Indonesia sehingga diharapkan dapat menggugah ketertarikan saudara dan para hadirin semua untuk mengunjungi Indonesia dan membuktikan langsung keindahan seni dan budaya Indonesia."
“Kegiatannya padat. Terorganisir dengan baik. Pamerannya sehari, tapi hasilnya lumayan”, jelas Bahrul Hasan, pemilik merk Batik Pekalongan, Aruni.
Menindaklanjuti kebanjiran pembeli pada 17 Oktober, peserta pameran dijadwalkan melakukan Survey Pasar.
"Saya waktu di Kyiev samapai sekarang ordernya gak putus-putus," ujar ibu Riesye dari Rumah Adriens, yang diamini temannya anggota IWAPI DPD Jakarta yang juga merupakan peserta pameran.
Salah satu peserta Survey Pasar adalah Batik Fractal yang mengekspresikan dengan antusias semangat menembus pasar Asean Economic Community yang akan diketok berlaku mulai akhir Desember tahun ini. Batik Fractal memundurkan kepulangannnya satu hari hingga tanggal 18 agar dapat lebih lama mengumpulkan data.