Batam, Kepri - Memperingati Hari Batik Nasional, peragaan busana batik Melayu ramaikan makan malam barbeque di Nagoya Mansion Hotel & Residence Batam, Sabtu (3/10) malam lalu. Koleksi motif batik khas Melayu dari Serendit Emas oleh Martin Baron dan Chatis Art & Gallery oleh Prass menjadi pusat perhatian para turis yang didominasi oleh warga negara asal Singapura dan Malaysia.
Motif batik Melayu berbeda dengan motif batik dari wilayah lainnya di Indonesia. Motif batik Melayu lebih banyak mengambil sketsa hewan laut, seperti gonggong dan sotong. Keunikan lainnya di sini adalah terdapat pula motif batik Jembatan Barelang, sebagai salah satu ikon di Kota Batam. Hadir juga pada malam perayaan, koleksi busana muslimah bertemakan Classy Mysterious, busana yang dominan gradasi warna biru penggabungan dari teknik ombre pada kain batik Batam oleh desainer muda berbakat asal Batam, Luhung Esa Pertiwi.
Budaya Melayu dalam perayaan Hari Batik Nasional menjadi primadona lewat kehadiran tarian tradisional khas melayu yaitu, Tari Zapin Kontemporer dengan alunan musik Melayu yang mengalun merdu. Tarian ini langsung dibawakan yang oleh tim kesenian hotel.
“Ini pertama kalinya saya dan teman-teman datang ke Batam dan berkenalan langsung dengan budaya di Batam, pertunjukan fashion show batik dan tarian tradisionalnya begitu berbeda dengan budaya kami,” ucap Hewagama Mahawattage, turis asal Srilangka yang terkesan dengan acara perayaan Hari Batik Nasional di Nagoya Mansion.
Batik merupakan salah satu warisan dunia yang sudah diakui oleh UNESCO sejak 2009 lalu, motif batik di setiap daerah pun berbeda. Menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk turut serta melestarikan budaya kita.
Sumber: http://batampos.co.id