Pariwisata Musi Rawas Mati Suri

Musi Rawas, Sumatera Selatan - Sektor pariwisata Kabupaten Musi Rawas sejak beberapa tahun belakangan tidak menunjukkan kemajuan atau mati suri, padahal daerah tersebut banyak memiliki potensi objek wisata yang bila digarap akan memberikan kontribusi dan nilai ekonomis bagi warga setempat.

Sejumlah aset pariwisata yang dimiliki daerah itu sejak beberapa tahun belakangan dibiarkan terbengkalai tak terurus.

Akibatnya, masyarakat pada hari-hari libur cenderung menghabiskan waktunya untuk berlibur ke Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong dan Pantai Panjang, Bengkulu.

Objek-objek wisata di Musi Rawas yang tidak digarap secara serius tersebut antara lain, Danau Raya Kecamatan Rupit, Gua Batu Kecamatan Ulu Rawas, dan beberapa air terjun.

Kepala Dinas Pariwisata Musirawas Suherman Haris, didampingi stafnya Mohamad Dien Said saat ditemui mengatakan, untuk mengembangkan objek wisata di daerahnya membutuhkan dana cukup besar, sementara anggaran yang disediakan pemerintah tidak ada.

"Yang ada hanya untuk kegiatan budaya saja, kalau untuk mengembangkan objek-objek wisata tidak ada. Jadi kita tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.

Saat ini instansinya hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat festival seni dan budaya dan mengadakan aneka lomba yang sifatnya hiburan kepada masyarakat daerah ini.

Meskipun tidak memiliki anggaran, pihaknya pada tahun 2008 telah berencana membangun agrowisata yang dipusatkan di kawasan agropolitan, Kecamatan Muara Beliti, berupa pembangunan sarana dan prasarana untuk kegiatan kesenian.

Beberapa potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Musirawas antara lain, Danau Raya Rupit, Bendungan Air Gegas, Kecamatan Sukakarya, Bendungan Tingkip Purwodadi, Danau Barata, Desa Sukorejo, BKL Ulu Terawas, Sungai Beliti, Sungai Rawas, Air Terjun Satan, Kecamatan Muarabeliti, Sungai Lakitan, Gua Batu, Kecamatan Ulurawas dan objek wisata Bukit Botak, Sukakarya.

Namun sejauh ini baru objek wisata Bukit Botak yang dikembangkan pihak Pemkab Mura setelah melalui studi kelayakan yang dilakukan Pemkab Musirawas, kata Suherman.

Sementara Kabag Humas Pemkab Mura Rijal Effendi SH mengaku Pemkab Musirawas belum memiliki dana untuk membuka atau mengembangkan objek pariwisata tersebut.

"Untuk membuka atau mengembangkannya mesti dibangun jalan atau sarana infrastruktur penunjang lainnya. Kalau letaknya jauh dan tidak dapat dijangkau bagaimana akan kita kembangkan dan sudah tentu akan memakan dana yang cukup besar," tambahnya.

Sumber: www.mediaindonesia.com (17 Desember 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts