Palembang, Sumsel - Keberadaan Sungai Musi merupakan daya tarik yang memikat bagi wisatawan di Sumatra Selatan. Banyak hal bisa dilakukan di Sungai Musi agar menjadi destinasi yang diminati wisatawan.
Salah satunya lewat lomba perahu dayung berkelas internasional bertajuk Musi Triboatlone 2011 yang digagas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) bekerja sama dengan Provinsi Sumsel pada awal November tahun ini.
Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar mengemukakan, gelaran itu sebagai upaya untuk memasarkan suatu destinasi pariwisata.
Menurutnya, Sumatra Selatan memiliki banyak potensi untuk digali sebagai destinasi wisata. ''Banyak yang belum tahu, kalau sungai Musi yang panjangnya sampai 500 kilometer itu bisa dikembangkan menjadi even olahraga petualangan yang bisa mendatangkan wisatawan lokal dan manacanegara,’’ ujar Sapta, Rabu (20/4).
Triboatlone merupakan olahraga balap perahu dayung yang menggabungkan tiga jenis perahu yakni, River Boat, Kayak, dan Dragon Boat. Pada even Musi Triboatlone 2011 kali ini, merupakan yang pertama di Indonesia dan dunia, serta diikuti 15 tim dari 12 negara.
Dari 15 tim peserta, beberapa di antaranya, negara-negara Asia Tenggara dan negara-negara Asia Oceania seperti, Australia, New Zealand, Taiwan, Hong Kong, dan Nepal.
Sapta mengatakan, triboatlone yang akan digelar menjelang SEA Games itu dipastikan akan jadi ajang wisata adventure. Sebab, ada semacam even-even penelusuran atau wisata sungai dengan latar belakang pertandingan olah raga dayung.
''Untuk jangka panjangnya, event ini diharapkan menjadi event nasional dan berskala internasional, untuk menyamai event internasional lainnya di Pulau Sumatra seperti Sail Sabang dan Tour De Singkarak.''
Adapun untuk jangka pendeknya, lanjut Sapta, ada perputaran ekonomi di sekitar Sungai Musi atau Sumatra Selatan, terutama sejumlah wisatawan yang ingin menyaksikan pertandingan itu, seperti berbelanja di daerah sekitar
Perlombaan Musi Triboatlone 2011.
Effendi Soen, panitia pelaksana Musi Triboatlone 2011, mengatakan even itu, akan menempuh jarak 500 kilometer dari hulu ke hilir Sungai Musi dan dibagi dalam 7 etape, meliputi lintasan berarus deras (white water) dan berarus tenang (flat water). Tiap negara cuma bisa mengikutsertakan 1 tim perwakilan, dan tiap tim hanya terdiri 22 atlet dengan kemampuan menguasai 3 jenis boat yang dilombakan.
''Untuk peraturan akan mengacu pada peraturan Lomba Dayung dan Rafting Internasional yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lomba, serta melibatkan Juri dan pengawas organisasi olah raga dayung internasional yang diakui. Para peserta pun akan mendapat asuransi internasional agar mereka tidak takut,'' pungkas Effendi.
Effendi berharap, even olahraga petualangan ini bisa jadi program rutin yang kelak akan dilakukan pembinaan secara terpadu. ''Saat ini, memang olahraga ini masih komunitas. Tapi ke depannya, setelah kita gelar, ini bisa menjadi pancingan agar pemerintah memberi perhatian,'' tandasnya.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
