Pasir Pangaraian, Riau - Rokan Hulu semakin memastikan dirinya sebagai daerah yang berbudaya Islam di Riau. Berbagai peraturan untuk menegakkan syariat Islam sudah dijalankan seperti kewajiban sholat berjamaah, pemasukan kurikulum agama Islam ke sekolah umum, dan kini, Pemkab juga akan menggunakan administrasi khususnya surat menyurat dengan penanggalan Islam.
“Semua surat menyurat kita akan menggunakan penanggalan Islam mulai 2014 ini. Semua instansi harus menyesuaikan diri,’’ ujar Bupati Rokan Hulu Drs. H. Achmad, MSi pada apel Senin (6/1/2014) pagi di Halaman Kantor Bupati Rohul.
Dikatakan, dengan penanggalan ini akan mengingat momen-momen penting dalam penanggalan Islam apalagi dalam pertanggalan Islam tersebut ada sejarah dan peristiwa sejarah Islam. Jadi harus diingat dan wajib diketahui sebagai umat Islam.
“Kalender hijriyah sebenarnya telah lama ada sebelum diutusnya sebagai Rasulullah SAW sebagai nabi dan rasul. Adapun Khalifah Umar bin Khattab hanya menetapkan hitungan tahunnya saja, sebelumnya orang Arab pra kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini,’’ papar Achmad.
Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa, misalnya saja mengetahui kelahiran Rasulullah SAW disebut tahun gajah dan berdasarkan bermusyawarah mengenai kalender Islam. Saat itu ada mengusulkan berdasarkan milad Rasulullah saw. Ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengankatan Muhammad SAW menjadi Rasul.
“Waktu diterima usul dari Ali bin Abi Thalib yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah). Maka semuanya setuju dengan usulan Ali dan ditetapkan tahun pertama dalam kalender Islam pada masa hijrahnya Rasulullah SAW. Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan telah ada dan berlaku di masa itu di bangsa Arab waktu itu,’’ jelas Achmad lagi.
Bupati Rohul menguraikan, adapun nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah dan artinya, Muharram (Yang diharamkan atau yang menjadi pantangan), Shafar (kosong), Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki. Rabiu’ul Awal (rabi’ menetap dan awal artinya pertama red), Rabi’ul Akhir (Masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan).
Selanjutnya, Jumadil Awal, jumadi berarti kering dan awal artinya pertama, penamaan Jumadil Awal, karena bulan ini awal musim kemarau, Jumadil Akhir (Musim kemarau yang penghabisan), Rajab (mulia) penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini, antara lain dengan melarang berperang, Sya’ban (berkelompok), penamaan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).
“Ramadhan, Bulan Ramadhan satu-satunya bulan yang tersebut dalam Al-Quran, Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, Syawal (kebahagiaan) Dzulqaidah (dzul artinya pemilik dan qa’dah artinya duduk) Dzulhijjah (yang menunaikan haji) dan tanggal tersebut sudah seharusnya kita ketahui dengan baik agar momen-momen dalam setiap pertanggalan hijriah dapat dilaksanakan sesuai dengan momentumnnya,” pungkas Achmad.
Sumber: http://www.goriau.com