Akulturasi Budaya tak Bisa Dihindari

Bandung, Jabar - Akulturasi budaya modern maupun daerah lain terhadap budaya setempat di masyarakat urban seperti Kota Bandung tidak akan dapat dihindari.Upaya menjaga dan melestarikan serta mengembangkan budaya tradisi akan mengalami banyak kendala dan bahkan sulit dilakukan.

Budayawan Acil Darmawan Hardjakusumah SH., mengungkapkan hal tersebut pada Sarasehan Diskusi Budaya yang diikuti pengenalan Iket dan Selendang Sunda BCA di Gedung Kanwil I Bank BCA, Jalan Asia Afrika Bandung, Selasa (18/2). “Apapun upaya yang akan dilakukan tetap saja tidak akan mampu menahan arus deras akulturasi budaya, Kota Bandung ini khususnya sudah menjadi barometer budaya modern, karenanya akan sangat sulit mempertahankan budaya tradisi atau budaya asli dari budaya luar,” ujar Acil.

Menurut Acil, hal yang perlu dilakukan oleh penggerak seni budaya, masyarakat dan pemerintah adalah menjadikan budaya luar sebagai bagian yang memperkaya budaya setempat. Seperti halnya dengan iket dan selendang Sunda yang kini banyak digunakan kembali oleh orang tua dan generasi muda serta dicanangkan oleh pemerintah daerah merupakan bentuk pergeseran baik dari fungsi maupun manfaat.

“Iket ataupun selendang Sunda yang biasanya menjadi bagian dari kelengkapan tradisi, kini telah bergeser menjadi bagian dari fashion dan gaya hidup, hingga muncul berbagai variasi model. Peristiwa budaya tersebut jangan dihalang-halangi bahkan harus didukung, karena selain akan mempertahankan cirri dan jati diri, juga memperkaya khasanah budaya,” tegas Acil.

Hal senada dikatakan Kakanwil I Bank BCA Jawa Barat, Gunawan Budi Santoso, bahwa pihaknya membuat dan mencanangkan hari Iket dan Selendang Sunda dilingkungan kerja, selain dalam upaya mendukung pelestarian dan pengkayaan budaya Sunda, juga mendukung program pemerintah. “Khususnya pemerintah Kota Bandung yang sudah mencanangkan setiap hari Rabu mengenakan iket dan busana Sunda,” ujar Gunawan Budi Santoso.

Sebagai bukti keseriusan pihaknya mendukung pelestarian budaya, motof Iket dan Selendang yang dibuat berisikan nilai filosofi yang selama ini dijunjung dan dijaga masyarakat Sunda. Seperti senjata kujang dan gugunungan dengan warna dasar biru serta kuning gading.

Sementara untuk langkah awal iket yang akan dikenakan menggunakan jenis iket parengkos nangka, yang merupakan jenis iket umum dikenakan masyarakat. “Mungkin ke depan kami akan memberikan kebebasan kepada karyawan mengenakan berbagai jenis model, setelah itu secara bertahap akan kami berikan juga ke nasabah,” ujar Gunawan.

Sarasehan Diskusi Budaya yang diikuti pengenalan Iket dan Selendang Sunda BCA, diisi dialog dan pemaparan tentang nilai-nilai Kasundaan dengan pembicara Budayawan Acil Darmawan Hardjakusumah SH, Agus Roche, dan Kakanwil I Bank BCA Jawa Barat, Gunawan Budi Santoso. Sarasehan Diskusi Budaya, dibuka pegelaran seni Kacapi Suling serta tari Topeng Cirebon.

-

Arsip Blog

Recent Posts