Medan, Sumut - "Dalam masyarakat modern yang terbuka perbedaan budaya bukanlah hambatan maupun penghalang kesatuan melainkan mempererat integrasi. Bahkan perbedaan budaya merupakan kekayaan bagi masyarakat plural yang heterogen termasuk di Provinsi Sumatera Utara. Di tengah keragaman dan kemajemukan tersebut kita harus mengedepankan sikap saling hormat menghormati dan bertenggang rasa sesama warga sehingga tidak boleh ada yang merasa lebih tinggi atau lebih kuat serta berdiri sama tinggi duduk sama rendah dan ke bukit sama mendaki ke lembah sama menurun," hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi pada pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) Angkatan Muda Melayu Indonesia (AMMI) hari ini di Medan.
Tengku Erry Nuradi yang juga Dewan Pembina PB AMMI menambahkan, sebesar apapun perbedaan kita sebagai manusia baik suku, agama dan ras kita tidak boleh menyebarkan kebencian atas perbedaan tersebut tetapi harus membangun kebersamaan dan sikap kekeluargaan dan akan terjalin persaudaraan dalam kemajemukan yang menciptakan rasa solidaritas di tengah perbedaan sehingga timbullah rasa saling hormat menghormati yang akan menjauhkan kita dari pertentangan dan permusuhan serta konflik di negeri ini.
AMMI kelahirannya dibangun atas dasar prinsip kebersamaan dan kekeluargaan serta kesetiakawanan harus menunjukkan kiprahnya di tengah-tengah masyarakat Sumatera Utara. Kebersamaan tentu akan selalu baik bila solid dan kompak dapat membaur pada etnik lainnya tidak hanya pada suku Melayu sesuai dengan slogan Melayu Sahabat Semua Suku.
Ketua Panitia Mubes OK Faisal A Djalil mengatakan, bahwa Mubes pertama ini dihadiri oleh Keluarga besar AMMI, Para Panitia Pelaksana Mubes AMMI, Tokoh Melayu dan undangan lainnya. AMMI yang lahir pada tahun 2007 disahkan oleh PB MABMI dan memiliki 11 Pengurus Daerah seperti Kota Binjai, Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi , Batu Bara, Tanjung Balai, Sibolga, Madina dan Langkat.
Ketua Panitia mengharapkan agar AMMI mampu mendirikan Badan Usaha dan dapat memberikan beasiswa bagi anak Melayu sehingga martabat anak Melayu meningkat. Keadaan anak melayu ini terpantau saat ketika AMMI mengadakan safari ramadhan ke daerah-daerah waktu yang lalu.
Sumber: http://www.waspada.co.id