Lestarikan Warisan Seni dengan Drama Tari

Jakarta - Universitas Trisakti (Usakti) menggelar pertunjukan Seni Drama Tari (Sendratari) yang mengangkat budaya asli Indonesia. Pertunjukan ini untuk mengembangkan seni dan budaya serta menjaga kelestarian seni dan budaya sebagai warisan nenek moyang.

“Seni drama tari ini didasari oleh cerita sejarah, yang berkaitan dengan misi utama Universitas Trisakti, yaitu Pendidikan, melalui pementasan ini kita dapat melihat sinkronisasi antara pendidikan dan kebudayaan," kata Wakil Rektor II Universitas Trisakti Itjang D. Gunawan dalam keterangan pernya, Senin 27/1).

Itjang menjelaskan Sendratari yang digelar di Gedung Pawayangan Theater Kautaman Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (26/1) malam terinspirasi dari tokoh nasional itu berhasil dikemas menjadi sebuah pertunjukan kolosal yang atraktif dan menarik. Tidak seperti sedang menceritakan sebuah sejarah semata, tetapi mempertontonkan keindahan tari berikut seni berbicara yang mudah dipahami dengan memanifestasikan kejadian dan tempat maupun nama-nama terkait, yang sedikit dibedakan dengan aslinya.

"Pagelaran ini didasari setting sejarah Pendidikan Nasional yang mengetengahkan tentang Perjuangan Ki Hajar berikut rekan-rekannya dalam memerangi kebodohan dan akal licik penjajah yang mencoba selalu memecah belah kesatuan bangsa, pagelaran ini merupakan salah satu wujud perhatian Universitas Trisakti pada nilai-nilai lokal,” katanya.

Pagelaran ini tidak hanya dihadiri civitas Usakti, tapi juga Wakil Ketua DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Konsuler Kedutaan Spanyol Rodrifo De La Vina Muhlack, dan Wali Kota Jakarta Barat H Fatahillah.

Didukung oleh para seniman budaya seni tari dan tokoh masyarakat, para civitas akademika Universitas Trisakti pun turut serta dalam pagelaran yang dipadukan dengan seni tari tradisional khas wayang orang ini.

Seperti, Wakil Rektor III Komang Suka’arsana yang berperan sebagai Prabu Sabrang Gunungpuro, Wakil Rektor IV Asri Nugrahanti yang berperan sebagai Ibunda, dan sejumlah Dekan, Wakil Dekan, Dosen, serta mahasiswa juga terlibat dalam pagelaran tersebut, selain itu tokoh masyarakat seperti Mayjen Purn. Hendardji Soepanji pun turut berperan sebagai lakon.

Sementara itu Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Usakti, Bambang Endro Yuwono mengatakan bahwa pagelaran ini tidak saja diperlukan bagi kepentingan para pewaris dimasa yang akan datang tetapi juga untuk menunjukkan eksistensi dan sejarah kita sebagai bangsa yang besar.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Dies Natalis Universitas Trisakti yang telah 48 tahun mengabdi dalam bidang pendidikan, Dalam melaksanakan Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Trisakti memiliki Visi sebagai Perguruan Tinggi unggulan yang mempersembahkan kinerjanya demi kemajuan ilmu yang disetarakan dengan perkembangan global dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal,” pungkasnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts