Budaya dan Tradisi Bisa Minimalisir Tindak Kekerasan

Ambon, Maluku - Budaya dan tradisi dapat meminimalisir terjadinya tindak kekerasan, kata Pengamat Hukum Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon John Dirk Pasalbessy.

"Penghargaan terhadap budaya dan tradisi dapat meminimalisir terjadinya tindak kekerasan, apalagi kekerasan seksual, karena secara budaya kita sangat menghargai posisi dan peran perempuan," katanya di Ambon, Senin (3/2).

John yang juga Dosen Kriminologi Fakultas Hukum Unpatti itu mengatakan, dalam budaya timur, khususnya Maluku sangat menjunjung tinggi adab kesopanan dan nilai-nilai moral kemanusiaan yang terdapat dalam kearifan lokalnya.

Di Maluku, kekerasan adalah bentuk dari tindakan yang berlawanan dengan adat-istiadat, budaya dan tradisi masyarakat tradisional yang sudah ada sejak masa lampau.

"Pada dasarnya orang Maluku sangat menjunjung tinggi nilai-nilai sopan-santun, moral dan kemanusiaan, jika ini terus ditanamkan dalam masyarakat maka tindak kekerasan tentu saja akan berkurang dengan sendirinya," katanya, seperti dilansir Antara.

Oleh karena itu, menurut John, sangat penting bagi generasi muda Maluku untuk memahami dengan benar arti sesungguhnya dari kearifan lokal mereka sendiri, dengan begitu maka akan ada penghargaan terhadap tradisi dan budayanya.

Penanaman nilai-nilai kearifan lokal tersebut, menjadi tugas dan tanggung jawab berbagai pihak, terutama institusi pendidikan yang secara formal menjadi lembaga pembentuk karakter generasi muda.

Untuk tingkat sekolah dasar hingga SMA, pendidikan yang memuat tentang kearifan lokal dapat dimasukkan dalam mata pelajaran Muatan Lokal.

"Ini sangat penting, pihak sekolah dapat membantu dengan memasukan unsur-unsur kearifan lokal dalam bidang studi Muatan Lokal, ataupun membuat kurikulum yan berbasis pada kearifan lokal," ucapnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts