Pontianak, Kalbar - Pemerintah Kota Pontianak bersama berbagai pihak terkait hampir merampungkan persiapan festival meriam karbit. Intinya, festival tahunan itu siap dilangsungkan. Meriam karbit akan menggelegar pada malam Idulfitri.
“Kami siap melaksanakannya. Persiapan sudah 90 persen,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Hilfira Hamid, Selasa (22/7).Tahun titik awal festival meriam karbit atau lokasi seremonial berada di Pontianak Timur, tepatnya di Gang Nusa Karya, Jalan Tanjung Raya II. Penentuan titik tersebut adalah hasil dari cabut undi. Lokasi ini juga menjadi perhatian pihak terkait, karena Jalan Tanjung Raya II kerap macet. Kemacetan terjadi sejak Jembatan Kapuas I ditutup bagi kendaraan roda empat dan lebih sehingga arus lalu-lintas berubah ke Jembatan Kapuas II yang membuat Tanjung Raya II padat.
“Setelah kami pikirkan bersama nanti muspida dan tamu akan menggunakan jalur air. Mulainya dari Dispenda Provinsi Kalbar diangkut dengan kapal wisata ke Gang Nusa Karya,” papar Hilfira.Dari rapat terakhir yang digelar, kemarin, Hilfira menyebut semua pihak yang terlibat dalam festival meriam karbit siap melaksanakan dan mendukung. “Pengamanan dari polair, polsek, dan polres semua siap. Instansi lain juga siap,” katanya.
Sekretaris Forum Meriam Karbit Pontianak, Barry Silmon, mengatakan bahwa terjadi perbaikan dalam pelaksanaan festival meriam karbit tahun ini. Sala satunya, tentang penetapan siapa yang menjadi juri karena tahun lalu terjadi protes dari banyak peserta terkait keputusan juri. “Tahun ini kami belajar dari kersalahan. Kami perbaiki. Juri tahun lalu tidak lagi dilibatkan sekarang. Yang jadi juri sekarang mereka yang netral, bukan berasal dari peserta. Ada akademisi, ada profesional, ada juga budayawan,” jelasnya.
Ada kendala yang dialami panitia tahun ini, yakni perihal pendanaan. Jika tahun lalu dari Pemerintah Provinsi Kalbar dapat bantuna, sekarang tidak lagi. “Karena sekarang terjadi perubahan struktur dinas di pemrpov. Dulu kami dapat dari dinas kebudayaan dan pariwisata Kalbar, sekarang kebudayaan bergabung dengan pendidikan sehingga anggarannya tidak ada,” jelas Barry.
Ketua Panitia Festival Meriam Karbit, Zakaria, mengatakan bahwa ada lima kategori penilaian yang dilihat juri, yaitu bunyi, motif meriam, dekorasi panggung/lokasi meriam, kekompakan seragam peserta, serta atraksi seni dan budaya.Tahun ini sudah ada 30 peserta yang mendaftar untuk mengikuti festival meriam karbit. Mereka tersebut di tiga kecamatan, Pontianak Selatan, Pontianak Tenggara, dan Pontianak Timur. “Satu titik minimal lima miriam. Jadi tahun ini ada sekitar 150 meriam, belum lagi ditambah meriam besi yang tidak menjadi peserta,” ujarnya.(hen)
Sumber: http://www.pontianakpost.com