7 Lokalisasi Pelacuran di Malang Tutup Selama Ramadan

MALANG — Guna menghormati bulan suci Ramadan, tujuh kompleks lokalisasi pelacuran di Kabupaten Malang, Jawa Timur, resmi diliburkan oleh pemerintah setempat.

Kini, para pekerja seks komersial (PSK) di tujuh kompleks pelacuran tersebut dipulangkan ke rumah masing-masing.

Menurut Bupati Malang Rendra Kresna, Jumat (27/6/2014), meliburkan para PSK di seluruh kompleks lokalisasi pelacuran itu menjadi kewajiban rutin yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Setiap jelang Ramadhan rutin diliburkan," kata dia.

Para PSK dan mucikari diliburkan sejak dua hari sebelum puasa.

"Sejak Rabu (25/6/2014), seluruh mucikari dan PKS sudah dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing," kata dia.

Lebih lanjut Rendra menegaskan, semua mucikari dan PSK harus tidak berada di kompleks pelacuran selama Ramadhan.

"Beberapa hari ke depan, akan dilakukan razia ke seluruh lokalisasi. Jika masih ada, akan tetap dipulangkan dengan paksa," kata Rendra.

Namun, menurut politisi Golkar itu, hingga Jumat (27/6/2014), berdasarkan hasil laporan yang diterima Rendra, para PSK dan mucikari sudah meninggalkan lokalisasi.

"Katanya, semuanya sudah pulang ke kampung halamannya," ucap Rendra.

Tujuh lokalisasi prostitusi di Kabupaten Malang itu adalah Suko, Slorok, Kebobang, Kirun, Embong Miring, Kandang Sapi, dan Sumbermanjing Wetan.

Adapun jumlah PSK sebanyak 331 orang dan mucikari 93 orang.

"Itu jumlah mucikari dan PSK yang ada di tujuh lokalisasi di Kabupaten Malang," kata Rendra.

-

Arsip Blog

Recent Posts