Sydney, Australia - Di siang hari pemukiman padat penduduk muslim di pinggiran Kota Sydney ini terlihat lengang, namun pada malam hari selama bulan Ramadan, Kota Lakemba berubah menjadi pusat jajanan terkenal yang telah mendongkrak perekonomian warga lokal. Keberadaan Festival jajanan Ramadan ini menarik perhatian ribuan orang untuk turun ke jalan menikmati panganan khas sambil merayakan Ramadan.
Festival jajanan ini telah berjalan selama 10 tahun tanpa regulasi keamanan yang terlalu ketat. Namun mulai tahun ini Dewan Kota Canterbury telah mulai menerapkan aturan kepada para pemilik stand makanan dan barbeque. Sebelum berjualan mereka diwajibkan untuk memenuhi regulasi kesehatan dan keamanan.
"Kami menerbitkan ijin untuk 23 toko makanan,” kata Walikota Canterbury, Brian Robson.
"Kami telah bertemu dengan pelaku bisnis di Haldon Street, dan dengan bantuan mereka kami akhirnya berhasil memberlakukan aturan untuk berjualan barbekyu."
"Kita harus mengawasi penyelenggaraan festival jajanan agar aman untuk lingkungan,” katanya.
Bertambahnya jumlah warga yang berdatangan ke Lakemba untuk membeli makanan yang dijajakan disana turut menambah kekhawatiran mengenai keamanan makanan yang dijual di event tersebut.
"Tahun lalu, penyelenggaraan festival ini diikut oleh sangat banyak peserta bahkan sampai tumpah ke jalan,” kata Robson.
"Bahkan pernah terjadi insiden dimana salah seorang remaja hampir terbakar oleh salah satu penjual barbekyu,” tambahnya.
Walikota mengatakan dia berharap akan ada ribuan orang yang menghadiri gelaran festival jajanan Ramadan tahun ini.
"Lakemba merupakan jantung bagi warga muslim yang bermukim di Sydney; ini telah menjadi semacam upacara multibudaya,” katanya.
"Kami mendorong warga untuk datang dan menikmati fasilitas yang kami sediakan.
Pemilik stand makanan Yasser Elyatim menjajakan burger unta yang sangat terkenal.
Dia mengatakan penjualan burger daging untanya mencapai rekor terbaik setelah berhasil menjual lebih dari 300 kilogram daging unta pekan lalu.
"Sepertinya telah menjadi tradisi menikmati burger unta dimalam bulan Ramadan,”katanya.
Elyatim mengatakan seluruh keuntungan yang diperolehnya akan disumbangkan untuk menjaga semangat Ramadan.
Menurutnya semakin banyak orang yang ingin menikmati kebudayaan Ramadan.
"Lihatlah kemarin dan saksikanlah seperti apa sesungguhnya Ramadan itu dan juga bagaimana sesungguhnya kaum muslim dan keramahtamahannya, begitulah Lakemba,”katanya.
Banyak dari stand-stand makanan ini sudah mulai buka dini hari. Salah seorang penjual lainnya Musher Saleh bercerita kemeriahan Lakemba pada bulan Ramadan.
Saleh yang menjual jus wortel, kopi, teh dan burger ayam dan unta.
"Kami mulai berjualan sejak jam 8 pagi sampai 4 dini hari,’ katanya.
"Atmosfir di kota ini sangat bagus, kami sangat senang,”
"Kondisi disini sangat sibuk, karena orang harus menyiapkan diri mereka untuk berpuasa keesokan harinya, jadi mereka akan makan banyak supaya besoknya kuat berpuasa,”
Bagi kebanyakan orang yang menghadiri festival jajanan Ramadan ini, makanan dan kemeriahannya menjadi hal yang mereka cari.
"Kami kemari membeli segala hal; kami mencoba makan burger unta, kebab ayam,” kata seorang aya dari dua anak ini.
"Seru dan indah sekali disini, saya sangat senang dan bersemangat,” katanya.
Seorang wanita muda mengatakan Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi keimanan mereka, keluarga dan masyarakat.
"Ramadhan mendekatkan Anda kepada Tuhan, keluarga dan itulah sesuatu yang layak dirayakan,” katanya.
Yang lainnya menilai : “Di tempat-tempat lain tutup, tapi jalan ini tetap buka”.
Sumber: http://www.tribunnews.com