4 Alasan Tempe Harus Jadi Warisan Budaya Dunia

Bogor, Jabar - Tempe sejak berabad-abad lalu sudah menjadi makanan rakyat Indonesia. Akhir-akhir ini tempe mulai diusulkan menjadi warisan budaya dunia ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Terdapat 4 alasan mengapa tempe harus menjadi warisan budaya dunia. Dikatakan oleh Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN Indonesia), Prof. Hardinsyah MS berikut alasan mengapa tempe laik menjadi warisan budaya dunia:

Pertama, ada beberapa alasan, bangsa Indonesia memiliki bukti bahwa tempe adalah pangan asli asal Indonesia. Di dalam Serat Centhini itu dinyatakan bahwa pada abad ke 17 itu masyarakat di Klaten dan tokoh-tokoh masyarakat sudah makan tempe. Bahkan, disajikan untuk makanan raja yang mampir di sana. Klaten adalah pertama, itu bukti tertulis, dan tidak ada bukti di negara lain seperti ini.

Kedua, sudah ratusan bukti sampai akhir ini terakumulasi tempe dinilai bermanfaat secara gizi maupun kesehatan, dan daya beli terjangkau. Tempe satu-satunya pangan nabati yang mengandung vitamin B12 seperti yang ada pada daging dan telur. Di makanan lain seperti sayur, buah, kacang-kacangan tidak ada.

Ketiga, saat ini tempe sudah jadi budaya ekonomi, dan ekonominya yang digerakkan itu Usaha Kecil Menengah (UKM), ekonomi kerakyatan, tidak ada pengusaha multinasional. Tempe dianggap sebagai budaya kerakyatan.

Keempat, sekarang banyak negara-negara lain juga memproduksi tempe, penduduknya, lebih dari 25 negara menurut pengamatan PERGIZI PANGAN Indonesia. Hal ini ditakutkan akan menjadi pengakuan budaya negara asing. Bisa jadi diakui oleh negara tetangga yang banyak warna Indonesia merantau kesana.

-

Arsip Blog

Recent Posts