Berharap Reog Dapat Pengakuan UNESCO sebagai Warisan Budaya

Jakarta - Seniman dan pegiat Reog berkomitmen akan terus mengawal seni budaya Reyog untuk segera mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

"Kami siap mengawal Reog agar segera diakui sebagai warisan budaya dunia. Kami juga meminta pemerintah untuk memfasilitasi proses usulan supaya Reog mendapatkan pengakuan dari UNESCO," kata Ketua Komunitas Reog Ponorogo (KRP) Suyatno di sela-sela Syukuran Milad ke-I Komunitas Reog Ponorogo (KRP) di Kawasan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (21/8).

Syukuran milad perdana tersebut dihadiri puluhan grup reyog dan pegiat reog yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya.

Suyatno mengungkapkan, KRP juga telah melakukan road show dengan menemui Bupati Ponorogo M Amin, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, bahkan telah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo untuk memperjuangkan pengakuan Reog sebagai warisan budaya dunia.

KRP merupakan organisasi yang akuntabel, karena memiliki kelengkapan, seperti AD/ART, Akte Notaris, Keputusan Menkumham RI, rekening organisasi, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Bakesbangpol.

"Walaupun KRP baru setahun didirikan, tapi kami sudah mempunyai kelengkapan organisasi, jadi kami bukan organisasi abal-abal atau ilegal. Bahkan Gubernur DKI mengapresiasi kelengkapan administrasi yang KRP miliki," tegas Suyatno.

Sementara Ketua Panitia, Agus Susanto menjelaskan sebenarnya Milad KRP dirayakan pada Selasa (11/8) lalu, namun karena padatnya agenda, seperti partisipasi Reyog mini ke Ponorogo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta bermacam undangan Hari Kemerdekaan, membuat perayaan milad KRP molor.

"Kegiatan milad antara lain diisi pemotongan tumpeng, penayangan slide foto dan berita aktivitas KRP, serta diiringi alunan musik khas Reyog," kata Agus Susanto dalam rilisnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts